FAJAR.CO.ID, PAREPARE -- Capres nomor urut 1, Anies Baswedan meminta agar aparat kepolisian fokus kepada tugas utamanya mengayomi masyarakat.
Hal itu dikatakan Anies saat ini banyaknya aparat yang ikut cawe-cawe mendesak rektor universitas memuji Presiden Jokowi.
"Aparat keamanan saya rasa kembali kepada tugas utamanya,"kata Anies kepada wartawan usai Kampanye Akbar di Kota Parepare, kemarin.
Anies mengungkapkan jika kritik yang dilayangkan sebelumnya oleh puluhan perguruan tinggi tidak bisa dilarang. Begitupun dalam bentuk dukungan, tidak bisa dipaksakan.
"Kita lihat saja, kan tidak bisa melarang orang mendukung dan mengkritik, itu adalah kebebasan berekspresi,"ujarnya.
Lebih lanjut, kata Anies, negara tidak bisa mengatur pikiran seseorang. Begitu juga perbuatan yang tidak melanggar aturan seperti kritikan yang dilayangkan oleh guru besar.
"Negara tidak bisa mengatur pikiran, negara bisa mengatur perbuatan, selama perbuatan tidak melanggar hukum itu boleh, yang tidak bisa diatur pikirannya, karena pikiran tidak bisa diatur oleh negara,"ujarnya.
Sebelumnya, Mantan Menko Polhukam Mahfud MD bongkar upaya menekan rektor perguruan tinggi jelang Pemilu.
Calon Wakil Presiden 03 ini menyebut bahwa setelah adanya puluhan perguruan tinggi yang mengeluarkan petisi mengkritik Presiden Joko Widodo, beberapa rektor didekati dan didesak untuk membuat statement.
“Setelah sahut-sahutan puluhan perguruan tinggi mengeluarkan petisi karena pelanggaran etik dan ketidaknetralan aparat pemerintah dalam berdemokrasi (pemilu), muncul gerakan,” tutur Mahfud, Selasa, (6/2/2024).