Kasek SMAN 17 dan 20 Makassar Didemo, Disdik Pertanyakan Kinerja Pengawas Sekolah dan Cabdis

  • Bagikan
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Najamuddin (Foto: Selfi/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel kembali harus berurusan dengan kepala sekolah (kasek) yang mendapat kritikan keras.

Dalam beberapa bulan terakhir, ratusan pelajar dari dua SMA di Makassar, melakukan aksi demonstrasi menuntut kepala sekolah mereka turun dari jabatannya.

Pada 16 Oktober 2023 lalu, para pelajar SMAN 17 Makassar mendemo Sumiati, yang kala itu menjadi kepala sekolah (kasek). Demo ini berujung pada pencopotan Sumiati sebagai kasek di sekolah tersebut.

Kemudian, pada 5 Februari 2024 kemarin, giliran ratusan pelajar SMAN 20 Makassar yang menuntut Mirdan Middin turun dari jabatannya sebagai kasek.

Kepala Disdik Sulsel, Andi Iqbal Najamuddin segera menonaktifkan Mirdan sebagai kasek di sekolah tersebut. Ia tidak ingin kasus ini membuat proses belajar mengajar menjadi terganggu.

Penonaktifan Mirdan dilakukan sembari menunggu hasil investigasi yang dilakukan Inspektorat Sulsel. Selain itu, Disdik harus mengambil langkah mitigasi strategis.

Dari dua kejadian itu, Iqbal mengaku, ada yang salah selama ini. Salah satu yang paling nyata, adalah kurang berfungsinya pengawas sekolah dan Cabang Dinas (Cabdis) Wilayah 1 di Makassar.

Menurut Iqbal, Disdik bukan hanya menjalankan fungsi birokrasi dan administrasi. Melainkan menegakkan fungsi pengawasan dan pengawalan di lapangan terkait agenda pendidikan di Sulsel.

Kebocoran aktivitas demonstrasi melibatkan siswa dan guru di dalam lingkungan sekolah, hingga manajemen sekolah oleh kasek yang dianggap tidak mendukung kegiatan siswa, tidak lepas dari pengawasan Disdik melalui pengawas dan Cabdis yang yang semestinya terjun langsung ke lapangan.

Langkah mitigasi demikian, semestinya masif dilakukan demi mewujudkan manajemen lingkungan pendidikan di sekolah menjadi kondusif.

Informasi yang beredar, bahwa sebelum aksi demonstrasi tersebut terjadi, diduga empat wakil kepala SMAN 20 Makassar (wakasek) mengajukan pengunduran diri.
Alih-alih kasek yang mundur, maka siswa dan guru terkait berdemo. Ini menguatkan adanya kekeliruan dalam manajemen sekolah oleh sang kasek.

Untuk memastikan hal tersebut lebih jauh, Iqbal memanggil empat wakasek tersebut untuk dimintai keterangan. Disdik sendiri membentuk tim terdiri dari Sekdis, Kabid SMA, Korwas, Kacabdis 1, dan Pengawas Binaan.

"Terkait kondisinya SMAN 20, memang begitu saya dengar. Belum saya pastikan karena belum ada hasil investigasi. Kita tunggu investigasi Inspektorat. Disdik juga melakukan pemeriksaan supaya semua nanti digabung," tegas Iqbal, Selasa, 6 Februari.

Ia memastikan akan mengembalikan dan menguatkan fungsi semua pengawas sekolah untuk memantau sekolah secara rutin. Bahkan, Iqbal sudah mengeluarkan SK penugasan tambahan bagi Cabdis untuk pemantauan secara berkala di masing-masing UPT wilayahnya.

"Kita mau supaya ada proses mitigasi terhadap kemungkinan bisa terjadi seperti di SMAN 20 dan SMAN 17. Tahun ini saya aktifkan semua. Bahkan sekarang kita minta semua bidang dan teknis itu rajin berkoordinasi dengan semua kasek, terkait fungsi tugas bidang. Bagaimana fungsi sarana dan prasarana, pelaksanaan evaluasi kurikulum di sekolah, itu semua kita lakukan," terangnya.

Menurutnya, selama ini hubungan kerja antara Disdik, Cabdis, dan sekolah seakan terpisah. Makanya, perlu penguatan pendampingan dan supervisi tentang pelaksanaan kebijakan di lingkungan sekolah saat ini.

"Cabang dinas ini saya dengar berjalan biasa saja. Tugas-tugasnya tidak seperti fungsi yang harus dilakukan. Ini yang mau kita aktifkan kembali, supaya mereka mampu memantau dan memonitor semua pelaksanaan perkembangan UPT sekolah," tandas Iqbal.

"Tidak maksimal pelaksanaannya sebagai fungsi lapangan. Itu yang mungkin sekarang kami benahi mudah-mudahan bisa lebih efektif pelaksanaannya," lanjutnya.

Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdik Sulsel, Harpansa memaparkan, Kepala SMAN 20 Makassar nonaktif, Mirdan Midding sudah menghadap ke Disdik. Sebelumnya, pihaknya sudah mendatangi SMAN 20 Makassar namun yang bersangkutan tidak ada di tempat.

Mirdan untuk sementara ditarik ke Kantor Disdik Sulsel dan menjadi staf di Bidang Pembinaan SMA. Sembari menunggu keputusan hasil investigasi Inspektorat. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan