"Melihat Pemilu tidak sebagai perang. Tapi sebagai kompetisi," imbuhnya.
Pipin bilang, jika dianggap perang maka akan menghalalkan segala cara.
Sementara yang terjadi di Indonesia jika hal itu terjadi, politisasi hukum, politisasi bansos, politisasi ASN, dan seterusnya.
Merespons hal itu, Fahri Hamzah emoh menerima pernyataan Pipin yang menyebut PKS menjadi lebih baik semenjak dirinya didepak.
Fahri juga menyinggung soal pemikirannya yang menyebut Pemilu merupakan perang. Tapi perang dalam artian lain, bukan perang yang melibatkan kekerasan dan fisik.
"Dia mendramatisir istilah perang. Perang iri filosofi sebenarnya. Seperti perbedaan, filsafat," tandasnya.
(Muhsin/fajar)