Demo Mahasiswa Minta Jokowi Dimakzulkan, Loyalis Ganjar: Sebenarnya Hanya Diminta Jujur, Tapi Susah Jujur

  • Bagikan
Tangkapan layar video. (Twitter)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan mahasiswa di Jakarta menggelar aksi demonstrasi menyerukan empat tuntutan dan pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Massa mahasiswa melakukan long March dari Tugu 12 Mei di depan kampus Universitas Trisakti, Grogol menuju kawasan Monas, Harmoni pada Rabu sore, 7 Februari 2024. Salah satu tuntutannya adalah memakzulkan Presiden Jokowi.

Terkait hal itu, salah seorang pendukung Ganjar Pranowo, Santoso Wibisono, berkomentar menohok di akun twitternya, @S4N_W1B1.

"Sebenarnya Tuntutan Mahasiswa itu Hanya Jokowi Diminta Untuk Jujur Tapi Susah Jujur 😂😂😂. Maka Jangan Salahkan Mahasiswa Kalau Tuntutanya Menjadi Pemakzulan," tulisnya, dikutip, Jumat (9/2/2024).

Untuk diketahui, aksi mahasiswa yang menggelar demonstrasi sempat bersitegang dengan pihak kepolisian di kawasan Harmoni, Jakarta. Sementara itu, mahasiswa di Bandung berunjuk rasa dengan menyebarkan bendera merah putih setengah tiang.

Tiba di kawasan Harmoni, massa sempat bersitegang dengan pihak kepolisian. Namun, bentrokan lanjutan bisa dicegah, sehingga massa melanjutkan orasinya.

Empat tuntutan mahasiswa adalah memakzulkan Presiden Jokowi, boikot parpol yang tidak ikut pemakzulan Presiden Jokowi, desak para menteri mundur dari kabinet Jokowi-Ma'ruf serta menyerukan protes di berbagai daerah di seluruh Indonesia, hingga Presiden Jokowi dimakzulkan.

Sepuluh isu yang mereka soroti, di antaranya pemilu curang, KKN, konflik agraria, monopoli sumber daya alam, kerusakan lingkungan, pendidikan dan kesehatan mahal, kebebasan sipil, keadaan ekonomi dan gender, kekerasan aparat dan produk hukum bermasalah.

Selain itu, Mahasiswa di Bandung, Jawa Barat, mahasiswa mengibarkan bendera merah-putih setengah tiang serta membakar ban, sebagai bentuk protes.

Massa aksi menuntut presiden untuk diadili di tengah rusaknya marwah demokrasi. Aksi ini digelar karena massa mengaku muak dan tidak percaya lagi dengan kepemimpinan Jokowi.

Mereka juga menyambut petisi dari sivitas akademika di sejumlah daerah, untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia. (bs-sam/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan