"Berangkat dari situ tergabung lah kita di beberapa komunitas sering membuat pameran, dialog, seminar yang tujuannya memberikan edukasi khususnya bagi milenial," bebernya.
Kata Wahyu, anak muda sekarang cenderung terkontaminasi dengan budaya luar apalagi maraknya medsos dan informasi sangat cepat sehingga hal berbau budaya sendiri mereka anggap kuno.
"Yang ingin kita bentuk bagaimana memberikan pemahaman tentang nilai yang terkandung dalam benda pusaka itu," imbuh Wahyu.
Dengan mengoleksi benda pusaka, lanjutnya, peninggalan budaya luhur tidak akan mati dan memberikan pemahaman bagi masyarakat bahwa bangsa Indonesia, khususnya di Sulsel, adalah bangsa yang besar.
"Berangkat dari situ ingin membudayakan bahwa kita itu bangsa besar, salah satu indikasinya adalah peninggalan leluhur kita, coba bayangkan ada beberapa yang kami dapatkan ada Tatarapeng bentuknya keris tetapi bertahtakan emas, mulai sarungnya," pungkasnya. (Ikbal/Fajar)
