Laporan Media Asing Meta Nex hingga Film Dirty Vote, TKN Prabowo-Gibran Tidak Tenang di Masa Tenang

  • Bagikan
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terus sibuk dalam klarifikasi isu-isu yang berkembang dan dinilai sensitif oleh publik.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Seiring mendekati pencoblosan Pemilihan Umum 2024, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terus sibuk dalam klarifikasi isu-isu yang berkembang dan dinilai sensitif oleh publik.

Beberapa isu yang menjadi sorotan antara lain terkait dugaan gratifikasi dalam pembelian pesawat Mirage, isu dirty vote, dan spekulasi tentang masa jabatan presiden selama dua tahun.

Pada konferensi pers yang diadakan pada Minggu, 11 Januari 2024, di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Minggu (11/2/2024). Jubir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi keras dugaan gratifikasi yang dilaporkan oleh media asing terkait pembelian pesawat Mirage.

Dahnil membantah tudingan tersebut dengan tegas, menegaskan bahwa Prabowo tidak terlibat dalam praktik korupsi apapun, termasuk dalam pembelian pesawat tersebut.

Seperti diketahui, pada Jumat (9/2/2024) kemarin, media asing, Meta Nex, melalui artikelnya yang berjudul "Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation" menuding Prabowo Subianto melakukan korupsi terkait pembelian pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.

Senada dengan Dahnil, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, memberikan klarifikasi mengenai pemberitaan dari media asing itu.

Dia menegaskan, berita yang menyebutkan Prabowo terlibat dalam korupsi pembelian pesawat bekas untuk keperluan pencalonan sebagai presiden adalah berita bohong atau hoaks.

Rosan menyatakan, ia telah memeriksa langsung informasi tersebut kepada pihak terkait, termasuk di Washington DC dan kedutaan besar Amerika-Indonesia, dan tidak pernah ada permintaan seperti yang dituduhkan.

"Saya cek langsung baik yang di Washington DC maupun di kedutaan besar Amerika-Indonesia tidak pernah ada permintaan itu sama sekali," kata Rosan.

Ditekankan Rosan, berangkat dari fakta yang dia dapatkan langsung, sudah bisa menambah bukti bahwa perintah itu adalah berita palsu.

"Dari ini juga menambah buktii bahwa perintah itu adalah berita yang palsu, berita hoaks," tandasnya.

Selain itu, TKN Prabowo-Gibran juga menyoroti isu dirty vote yang mencuat dalam beberapa pemberitaan terkait kampanye politik.

Mereka menegaskan komitmen untuk tidak terlibat dalam praktik politik kotor dan memastikan bahwa kampanye yang dilakukan adalah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Selanjutnya, spekulasi tentang masa jabatan Presiden selama dua tahun juga menjadi sorotan.

"Pernyataan yang dua tahun itu bukan datang dari saya, beliau mengatakan, 'ini bagaimana kalau sudah dua tahun, atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa saja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepat, itu gimana?' Dia bilang begitu," Rosan menuturkan.

Dengan sibuknya melakukan klarifikasi terhadap berbagai isu sensitif ini, TKN Prabowo-Gibran berupaya memastikan transparansi dan integritas dalam proses kampanye politik mereka pada masa tenang. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan