FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Komika Abdurrahim Asryad atau Abdur Arsyad menyoroti pernyataan Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.
Dalam pernyataan terbarunya, Budiman mengomentari para aktivis yang mulai bersuara terkait dugaan kecurangan dan pelanggaran Pemilu 2024.
Mantan aktivis 1998 itu mengatakan para aktivis agar tidak ikut-ikutan agenda asing. Budiman bilang hal itu diduga memiliki kepentingan untuk menghambat kemajuan bangsa Indonesia.
Abdur Arsyad menyebut pernyataan Budiman itu mirip dengan apa yang dilakukan rezim Soeharto untuk membungkam suara-suara kritis.
"Salah satu cara membungkam aktivis jaman Soeharto adalah melabeli “antek asing” tanpa bukti yang jelas," tulis Abdur Arsyad di akun X miliknya, Senin (12/2/2024).
Abdur Arsyad pun menyentil Budiman Sudjatmiko yang dulu getol melawan rezim Soeharto itu.
"Tidak disangka sekarang Bang Budiman memakai narasi yang sama," sindir Abdur Arsyad.
Sebelumnya, Budiman menyoroti upaya antek asing yang bertujuan menghambat pembangunan di Indonesia.
"Mereka sedang berupaya menghambat keberlanjutan pembangunan bangsa kita," jelas Budiman kepada wartawan, Minggu (11/2/2024)
Mantan kader PDIP itu kemudian mencontohkan hal yang terjadi di Amerika Latin. Di mana katanya, sudah puluhan tahun menikmati demokrasi liberal namun tidak pernah mendapatkan keberlanjutan pembangunan.
Lalu, Budiman kemudian menegaskan agar para aktivis di Indonesia sebaiknya tidak ikut terjebak dalam kepentingan asing tersebut. Sebab katanya aktivis seharusnya menjunjung kepentingan demokrasi.