Partainya Dicatut di Film Dirty Vote, Fahri Hamzah Beri Respons: Kenapa Sih Orang Gak Suka Gelora?

  • Bagikan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Foto: Instagram

Sama dengan sekarang, kata Fahri, melihat keinginan yang didorong Gelora, maka beberapa pihak secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya.

"Waduh ini Gelora bisa menciptakan ambisi rakyat Indonesia menjadi negara kuat. Itu yang dia gak suka. Kalau bisa, kita begini terus aja jadi negara embel-embel, kecil, ala kadarnya," imbuhnya.

Selanjutnya, Fahri menyinggung soal posisi Partainya yang berdiri di kubu Prabowo-Gibran.

Blak-blakan, Fahri bercerita, ada pihak yang tidak ingin melihat Prabowo dan Jokowi bersatu. Mengingat, pada dua Pilpres sebelumnya, dua sosok itu saling berlawanan.

"Gelora tiba-tiba mendukung persatuan pak Prabowo dan pak Jokowi. Ini juga kan problem. Orang lagi habis berantem. Kan mereka maunya kalau bisa berantem terus, jangan dibiarin bersatu," kata Fahri.

Fahri bilang, jika keduanya bersatu, maka Indonesia bisa menjadi negara kuat. Dan, saat ini sudah mulai terbukti ketika Prabowo dan Jokowi menyatukan visi dan misi.

"Sekarang buktinya, memang pak Prabowo dan Jokowi gabung jadi kuat. Benar-benar menjadi kuat. Ini, bagaimana gak sakit hati mereka melihat kenyataan ini," cetusnya.

Ada isu berkembang di pemberitaan, kata Fahri, merupakan buntut dari bersatunya Prabowo dengan Jokowi pada Pilpres 2024 ini.

"Itu efek dari bersatunya Prabowo dan Jokowi. Itu betul-betul membuat negaranya menjadi kuat. Dan, ini ada koalisi yang terbentuk karena disebut koalisi pak Prabowo dan Jokowi didukung oleh Partai-partai yang hebat, surveinya menang," imbuhnya.

"Dan, dia atas terus. Salah satunya Gelora, tambah bikin pusing lagi. Apa lagi yang membuat mereka stress dan frustasi, setelah semuanya akan menang, ini udah Minggu-minggu terkahir menuju kemenangan dan benar-benar kemenangan itu sudah di depan mata," sambung Fahri.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan