400 Km Jalan Nasional di Sulsel Dikerjakan Tahun 2024, Ini Rinciannya

  • Bagikan
Ilustrasi pengerjaan jalan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Sepanjang 400 kilometer ruas jalan nasional di Sulsel, menjadi sasaran pengerjaan long segment. Makin mulus untuk dilalui.

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Penyelenggaraan Jalan Nasional (PJN) III, BBPJN Sulsel, Malik mengatakan, long segment dilanjutkan tahun ini. Pengerjaannya berada di beberapa kabupaten, juga ada yang di Makassar.

Long segment merupakan penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang menerus (bisa lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam. Yaitu jalan mantap dan standar sepanjang segmen.

"Tahun ini kita akan melakukan preservasi jalan long segment pada jalan yang menjadi tanggung jawab satuan kerja kami (jalan nasional Satker III)," ujarnya, Senin, 12 Februari.

Sekitar 400 km jalan yang akan dilakukan preservasi seperti di Makassar-Parepare, Makassar-Jeneponto, dan Makassar-Bone.

Malik memaparkan, ruas-ruas yang telah berkontrak misalnya Pangkep-Barru-Parepare dengan anggaran Rp14,8 miliar. Lalu ruas batas Maros-Bone dengan anggaran Rp14,4 miliar. Keduanya telah berkontrak akhir Januari lalu.

Ada juga ruas jalan yang berkontrak Februari ini. Jalan tersebut adalah ruas Makassar-Maros dengan perkiraan anggaran Rp50 miliar. Lalu, untuk ruas Maros-Pangkep sekira Rp50 miliar.

"Kedua ruas jalan ini sedang dalam perampungan dokumen dan rencana Februari 2024 kontrak," sambungnya.

Sementara untuk ruas jalan nasional di dalam Makassar yang rencananya akan dilakukan preservasi, yakni Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Sultan Alauddin, dan Jl AP Pettarani. Preservasi jalan meliputi perawatan jalan yang rusak, pengaspalan, hingga pengerjaan saluran air, agar tidak menjadi hambatan dan kendala pada jalur lalu lintas.

"Seperti Jl Perintis Kemerdekaan, ada pengaspalan dan ada pembersihan saluran juga. Apalagi kalau musim hujan begini kan biasa ada genangan-genangan itu dibenahi salurannya, yang dangkal kita gali kembali supaya air lancar," urai Malik.

Ia membeberkan, untuk preservasi jalan nasional yang berada dalam Makassar bakal diguyur Rp14 miliar. Rencananya, bakal berkontrak pekan depan. Dengan itu, total anggaran untuk ruas jalan nasional tahun ini di Sulsel sekitar Rp143 miliar.

Dalam preservasi, ada tanggung jawab pemeliharaan oleh penyedia yang berkontrak. Di mana ketika ada kerusakan pasca pengerjaan, dalam tahun yang sama penyedia masih bertanggung jawab melakukan perbaikan.

Kondisi ini tentu berbeda dengan ruas jalan provinsi yang tidak jadi prioritas dikerjakan tahun ini oleh Pemprov Sulsel.

Kepala Bidang Preservasi dan Pembangunan Jalan Dinas BMBK Sulsel, Irawan Dermayasamin memaparkan, beberapa ruas yang masih teralokasi tahun ini karena statusnya yang penting dan perlu dituntaskan.

Sebut saja, ruas Solo-Peneki di Wajo Rp8 miliar, ruas batas Soppeng-Sidrap Rp17 miliar, ruas Palampang-Munte-Botolempangan di Sinjai Rp5,9 miliar, dan Jl Kawasan CPI Rp12 miliar.

Sedangkan dari DAK, ruas yang dikerjakan ialah Pangkajene-Rappang di Sidrap Rp9 miliar, Pekkae Barru Rp15,8 miliar, dan Rantepao-Saddang Toraja Utara Rp8,3 miliar. Untuk hibah DBH (dana bagi hasil) sawit menangani ruas Ussu-Nuha di Luwu Timur sebesar Rp6 miliar.

Selain itu, juga termasuk anggaran pemeliharaan jalan untuk enam UPT di Sulsel yang akan memprioritaskan ruas yang urgen dan LHR (lalu lintas harian rata-rata) tinggi.

"Semua pengerjaan lanjutan. Artinya belum tuntas pengerjaannya, kita lanjutkan kembali karena dianggap penting ruasnya. APBD semua ini, cuma ada DAK dan hibah sawit. Yang murni (APBD) itu empat ruas," ungkapnya.

Irawan mengakui, ini menjadi tantangan Pemprov Sulsel untuk mengulik potensi sumber pembiayaan lain. Sebab, banyak ruas yang telah direncanakan akan dibangun tahun ini namun batal.

Misalnya, ruas Burung-burung-Bili-bili di Gowa. Makanya, ia mendorong ruas itu dikerjakan melalui inpres jalan daerah yang ditangani oleh pemerintah pusat melalui Balai Jalan (BBPJN).
"Selain DAK atau hibah, ada program yang langsung ke balai itu inpres jalan daerah. Itu belum diketahui apa saja (ruasnya), masih berproses," pungkas Irawan. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan