FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sutradara Film Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono menegaskan dirinya adalah pembuat film. Ada tidak ada Pemilihan Umum (Pemilu), ia tetap bikin film.
“Jadi sekali lagi, ada enggak ada Pemilu, ya saya bikin film. Pekerjaan saya bikin film,” kata Dandhy, dikutip dari YouTube Indonesia Baru, Selasa (13/2/2024).
Pernyataan itu disampaikan Dandhy menanggapi pertanyaan, bahwa kenapa dirinya selalu mengeluarkan film saat momentum Pemilu.
Misalnya, Yang Ketujuh pada 2014, kemudian Sexy Killers di 2019, dan Dirty Vote di 2024. Ketiganya dikeluarkan jelang waktu pencoblosan Pemilu.
“Kalau lihatnya dalam sudut pandang Pemilu, pertanyaanya memang kenapa selalu Pemilu,” ujarnya.
“Tapi kalau sudit pandangnya dari yang bikin film, pertanyaanya tidak. Di antara Pemilu ke Pemilu itu saya bikin banyak film,” tambahnya
Ia mencontohkan, pada 2014, Yang Ketujug dibuat untuk memotret pertarungan Jokowi dan Prabowo.
“Tapi kami memotret pendukungnya, memotret kehidupan para penukungnya. Buruh bangunan ada yang mendukung Prabowo, tukuang cuci ada yang mendukung Prabowo, petani ada yang dukung Jokokowi,” jelasnya.
Di film itu, kata dia, digambarkan kehidupan para pendukung, dan apa yang ada dalam pikiran mereka. Filmnya sekaan diframe mengglorifikasi Jokowi.
“Padahal dari empat karakter di film itu, belakangan kami tahu tiga di antaranya mendukung Prabowo, setelah keluar dari Tempat Pemungutan Suara,” terangnya.
“Jadi kami bahkan dari beberapa bulan syuting, kami tidak tahu pilihan mereka. Kami hanya ingin memfilmkan political behavior dari warga negara dalam konteks Pilpres 2014,” sambungnya.
Kemudian pada 2019, saat Sexy Killers rilis. Mulanya, kata dia, tidak ada pikiran merikis film itu di momentum Pemilu. Hanya saja, melihat kondisi politik yang ada sat itu, akhirnya diputuskan demikian.
Setelah Sexy Killers rilis, ia mengaku banyak sekali merikis film. Misalnya saja KPK End Game, 50 episode ekspedisi Indonesia Baru, Kinipan, Pulau Plastik, 20 serial ekspedisi 3 Sungai, dan lainnya.
“Jadi di antara Sexy Killers dan Dirty Vote, banyak sekali film. Memang kerjaan saya bikin film. Kalau ada yang bilang saya bikin film lima tahun sekali, terus saya makan apa,” ucapnya.
(Arya/Fajar)