FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Peneliti Saiful Mujani Resarch and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad memberi selamat untuk Prabowo-Gibran. Atas kemenangannya di Pemilu 2024.
Mesti belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilugan Umum (KPU). Ia mengakui mengakui Prabowo-Gibran menang. Berdasar economic voting, di mana preferensi politik pemilih dipengaruhi oleh evaluasi mereka pada kinerja pemerintah.
“Namun, hasil pemilihan presiden ini patut diwaspadai. Indonesia akan dipimpin oleh salah satu figur utama dari rezim otoritarian Orde Baru,” ungkapnya dikutip fajar.co.id, Minggu (18/2/2024) melalui unggahannya di X.
Saidiman menjelaskan, sosok yang terpilih punya rekam jejak berdarah selama orde baru.
“Figur ini memiliki rekam jejak berdarah selama Orde Baru. Di ujung masa rezim, figur ini sekuat tenaga berusaha mempertahankan Soeharto bahkan dengan menculik para aktivis demokrasi. Ada dugaaan, sang figur juga ada di balik kerusuhan di tengah gerakan reformasi 1997-1998,” jelasnya.
Ia mengaku paham, bagaimanapun hasil Pemilu mesti diterima. Ganta saja, konsolidadi demokrasi mesti terus berjalan.
“Caranya adalah dengan mendorong perimbangan kekuasaan. Harus ada kekuatan politik penyeimbang di luar istana. Partai-partai yang berseberangan politik dengan pemenang mestinya tetap di luar pemerintahan,” terangnya.
Kalaupun itu sulit diwujudkan. Maka kekuatan sipil yang independen mesti dibangun.
“Civil society harus menjadi suara moral sebagai kekuatan pengontrol kekuasaan. Media, NGO, mahasiswa, kampus, dan komunitas sosial harus terus tumbuh, kuat, independen, dan kritis,” ujarnya.
