FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Ada kehebohan di kancah politik nasional terkait kedatangan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, ke Istana Negara.
Kedatangan ini menarik perhatian setelah informasi beredar di media sosial terkait kemungkinan NasDem akan merapat ke koalisi yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Salah satu akun di platform media sosial X yang bernama Partai Socmed memicu spekulasi.
Akun yang selama ini dikenal pro terhadap Prabowo-Gibran itu mengklaim bahwa NasDem akan memutuskan untuk berpihak kepada koalisi yang dipimpin oleh Prabowo.
Hal ini menjadi sorotan karena NasDem selama ini merupakan salah satu partai yang kontra terhadap pemerintah.
"Info A69! NasDem akan merapat ke koalisi Prabowo," kata akun Partai Socmed dalam keterangannya (18/2/2024).
Kehadiran Surya Paloh di Istana Negara juga menimbulkan pertanyaan tentang arah politik NasDem ke depan, apakah akan tetap solid mendukung pemerintah atau akan bergabung dengan koalisi oposisi.
Namun, belum ada pernyataan resmi dari pihak NasDem terkait hal ini.
Hanya saja, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni disebut telah membenarkan pemanggilan Presiden tersebut.
Dari informasi yang beredar itu, Surya Paloh menemui Presiden Jokowi di istana pada Minggu (18/2/2024) sore.
Hanya saja, mengenai pembahasan pada pertemuan itu belum dijelaskan oleh Ahmad Sahroni.
Panggilan Presiden Jokowi kepada Surya Paloh menimbulkan spekulasi dan kecurigaan di kalangan politisi dan masyarakat.
Banyak yang menduga bahwa pertemuan ini berkaitan dengan upaya untuk mempertahankan stabilitas politik di tengah dinamika yang terjadi dalam persiapan Pilpres 2024.
Hal ini menunjukkan bahwa persaingan politik semakin memanas menjelang Pemilihan Presiden 2024, di mana setiap keputusan dan langkah partai politik menjadi sorotan publik dan menjadi bahan perdebatan di tengah masyarakat.
(Muhsin/fajar)