Surya Paloh Dipanggil ke Istana, Ali Armunanto: Persiapan Rekonsiliasi

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pemanggilan Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara mendadak menjadi buah bibir di meja-meja perkopian.

Hal ini tidak lepas dari posisi Partai NasDem yang berada di luar barisan pemerintah dan mengusung gagasan Perubahan.

Pengamat Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Andi Ali Armunanto melihat, pertemuan itu merupakan bagian dari persiapan rekonsiliasi.

"Saat ini setelah Pemilu, Jokowi maupun kubu Prabowo-Gibran sedang mempersiapkan rekonsiliasi," ujar Ali kepada fajar.co.id, Minggu (18/2/2024).

Dikatakan Ali, dengan melihat hasil Pemilu, tidak memberi efek ekor jas kepada Prabowo dan Partai Gerindra.

"Kalau kita lihat hasil Pemilu tidak memberi efek ekor jas yah kepada Gerindra hal ini, membuat Gerindra harus membangun koalisi yang kuat," lanjutnya.

Diakui Ali, secara Partai, Gerindra tidak terlalu kuat. Untuk itu, Gerindra harus membangun koalisi dengan menggandeng Partai-partai lain.

"Partai yang kira-kira masih bisa dilakukan rekonsiliasi," ucapnya.

"Kita lihat juga bahwa, upaya-upaya itu justru lebih intens dilakukan ke lawan-lawan politiknya," sambung Ali.

Dijelaskan Ali, upaya Jokowi bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hingga pemanggilan Surya Paloh itu merupakan upaya untuk menciptakan pemerintahan yang kuat.

"Tentu ini akan memberikan kemudahan kedepannya bagi Prabowo untuk membangun konsolidasi dengan Partai-partai yang ada untuk menciptakan pemerintahan yang kuat," ucapnya.

Ali bilang, Prabowo mesti memiliki koalisi yang besar di DPR RI agar keputusan apapun yang dibuat nantinya bisa mendapatkan dukungan penuh.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan