"Danone bertanggung jawab atas kemasan gelas plastik air minum ini, dan juga air mineral dalam kemasan botol," sambung Gary.
Menurut laporan, audit sampah korporasi yang telah berjalan rutin sejak 2021 antara lain bertujuan lebih memahami problem sampah di perairan sungai di Bali dan banyak daerah lainnya. "Kami terus memilah sampah yang kami kumpulkan dari sungai-sungai di Indonesia dengan teliti sehingga kami bisa mengidentifikasi dan meminta pertanggungjawaban perusahaan-perusahaan yang merupakan penyumbang terbesar terhadap pencemaran sungai," kata laporan.
Sungai Watch mempelopori gerakan bersih-bersih sampah plastik di sungai dan pantai dengan memasang jejaring sampah di ratusan lokasi di Bali dan, belakangan, di Banyuwangi, Jawa Timur. Pemasangan jejaring sampah itu bertujuan menahan sampah hanyut ke laut sekaligus memberi waktu bagi relawan lembaga untuk mengumpulkan dan menganalisanya.
Selain Danone, ikut masuk daftar lima besar perusahan penyumbang terbesar pencemaran lingkungan di Bali pada 2023, berturut-turut adalah Wings Surya, Indofood, Ultra Jaya Milk dan Orang Tua Group. Empat yang terakhir adalah produsen beragam produk mie instan, susu kotak, dan minuman teh gelas.
Riset 6 Kota
Temuan Sungai Watch tersebut bermiripan dengan hasil riset Net Zero Waste Management Consortium, sebuah lembaga pengkajian lingkungan di Jakarta, atas sampah produk konsumen di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bali dan Samarinda.
Dirilis pada 23 November 2023, riset Net Zero menyebut sampah kemasan air minum, baik dalam bentuk botol maupun gelas plastik, termasuk yang paling membebani tempat penampungan sampah di berbagai kota, selain sampah plastik kresek dan kemasan saset berbagai merk.