Yaksindo Sebut Kesimpulan Audit Sampah Plastik Sungai Watch Tidak Fair

  • Bagikan
Ilustrasi timbulan sampah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-Yayasan Kelola Sampah Indonesia (Yaksindo) menilai audit sampah plastik yang dilakukan Sungai Watch di sungai-sungai di Bali dan Banyuwangi tidak fair. Pasalnya, pengumpulan sampahnya hanya dilakukan di hilir sungai saja.

“Tidak bisa diambil sebuah kesimpulan terhadap keberadaan sampah plastik itu kalau hanya dilakukan di bagian hilir sungai saja,” ujar Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (Yaksindo), Nara Ahirullah.

Menurutnya, audit yang benar itu tidak hanya dilakukan di bagian hilir sungai saja, tapi juga di bagian tengah dan hulu sungai. Dia mengatakan hulu itu di pabrik, tengah itu ada di masyarakat. “Kalau mereka memang mau mengaudit, audit yang benar itu harus dilakukan menyeluruh. Jadi, harus dilihat dari pabrik itu keluar produknya misalnya 10 ribu pieces, kemudian di tengah atau di tingkat penjualan di masyarakat misalnya ada 5.000 pieces dan yang ditemukan di sungai misalnya ada 2.000 pieces, itu berarti yang 2.000 pieces inilah yang seharusnya yang dinilai tidak terkelola dengan baik sehingga jatuh ke badan air ke sungai,” tuturnya.

Sementara, lanjutnya, pada audit sampah yang dilakukan Sungai Watch itu adalah hanya pengumpulan atau perhitungan di bagian hilir sungainya saja. Misalnya ditemukan ada 2.000 kemasan yang menjadi sampah. Sementara, yang keluar dari pabrik sebanyak 10 ribu kemasan. “Hal-hal seperti itu justru bisa dipakai oleh produsen polutan untuk berasumsi bahwa 8.000 kemasannya sudah terkelola dengan baik. Itu kan tidak fair. Padahal mungkin saja pengelolaan sampah mereka justru lebih buruk dari yang sampah-sampahnya banyak terjaring. Tapi, karena yang dihitung hanya di hilir sungai saja, seolah-olah sampah mereka dikelola dengan baik,” ucapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan