Mengunjungi Monumen Mandala, di Dalamnya Ada Museum Perjuangan

  • Bagikan
Foto: Ikbal/Fajar

Sedangkan pemerintah Indonesia saat itu berpendapat bahwa semua bekas jajahan Hindia Belanda itu harus masuk NKRI

"Makanya bersengketa Indonesia dan Belanda memperebutkan Irian Barat yang kini bernama Papua," sebut Aci.

Diceritakan Aci, pemerintah Indonesia menempuh segala cara merebut Irian Barat. Mulai jalur diplomasi dilakukan lewat sidang-sidang PBB tetapi tidak ada yang berhasil

Sampailah pada akhirnya pemerintah Indonesia waktu itu mendapat tuntutan dari masyarakat mempertanyakan lambannya mengembalikan Irian Barat ke pangkuan tanah air.

Salah satu yang dilakukan Pemerintah Indonesia waktu itu adalah mendirikan Provinsi Irian Barat. Peresmiannya di Maluku, karena waktu itu Irian Barat masih dikuasai Belanda.

Perjalanan pemerintah Indonesia merebut Irian Barat bisa dilihat dari 12 diorama yang ada di dalam lantai 2 Museum Mandala.

Diorama pertama memperlihatkan situasi kongres pembentukan Provinsi Irian Barat yang berlatar belakang Maluku dengan mengangkat Sultan Tidore sebagai Gubernur pertama.

Dalam Diorama pertama terlihat Presiden Soekarno memberikan orasi kepada masyarakat di Maluku tahun 1955

Kemudian diorama kedua tahun 1958 rakyat masih panas lagi. Mereka membentuk front pembebasan Irian Barat. Dimotori Ahmad Yani. Salah satu agendanya melemahkan ekonomi Belanda dengan menasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda yang masih ada di Indonesia.

Semua diambil alih oleh Indonesia, tujuannya melemahkan ekonomi Belanda supaya ada bargaining power.

"Supaya Indonesia bisa diskusi lagi, ayo bebaskan Irian Barat, tetapi cara itu belum berhasil," kata Aci menceritakan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan