Mengunjungi Monumen Mandala, di Dalamnya Ada Museum Perjuangan

  • Bagikan
Foto: Ikbal/Fajar

Diorama ketiga, Tahun 1961 di Alun-alun Jogja tepatnya 19 Desember 1961, Soekarno menyerukan tiga komando rakyat (Trikora) isinya untuk gagalkan pembentukan negara boneka di Iran Barat oleh Belanda, kedua kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat, dan Ketiga persiapan untuk mobilisasi umum

"Jadi tiga komando rakyat menjadi dasar untuk membentuk monumen Mandala menjadi segitiga sama sisi,"ungkap Aci.

Di alun-alun Jogja peran Soekarno bukan hanya sebagai pemimpin negara tetapi sebagai komando tertinggi pasukan militer. Soekarno menyerukan perang jika itu diperlukan untuk merebut kembali Irian Barat.

Kemudian diorama keempat memperlihatkan rapat besar di Karebosi bulan Januari tahun 1962. Rapat raksasa itu bertujuan untuk memobilisasi umum mempersiapkan rakyat Indonesia mengahadapi konflik besar yang akan terjadi dalam rangka pembebasan Irian Barat

Kemudian diorama kelima diperlihatkan pembentukan komando Mandala yang bertugas untuk membebaskan Irian Barat yang dipimpin oleh panglima MayorJenderal Soeharto. Mayor Jenderal Soeharto dilantik di Istana Bogor 13 Januari 1963.

"Jadi Soeharto diberi waktu untuk membebaskan Irian Barat sebelum 17 Agustus 1962," ujar Aci.

Komando Mandala ini bertugas melakukan penyusupan lewat laut dan udara, tujuannya supaya menempatkan tentara di Irian Barat.

Kemudian Diorama keenam adalah peristiwa Laut Aru. KRI Macan Tutul dan Macan Kumbang bergerak masuk ke Irian Barat lewat laut Arafuru tetapi didapati oleh pesawat pengintai Belanda

Jadi pertempuran di laut Aru, akhirnya KRI macan tutul tenggelam berhasil dikalahkan Belanda. Di atas kapal itu ada Yos Sudarso yang menjadi pemimpin dalam operasi ini. Saat itu Yos Sudarso menjabat Deputi Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan