FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pemprov Sulsel tancap gas. Dokumen perencanaan pembangunan stadion di Kawasan Olahraga (KOR) Sudiang dikebut.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengumpulkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di ruang rapat pimpinan kantor Gubernur Sulsel, Jumat, 23 Februari.
Dalam arahannya, Bahtiar menginstruksikan kepala OPD melakukan percepatan, khususnya terkait program yang disetujui Presiden Jokowi. Seperti proses administrasi untuk pembangunan stadion yang akan dilakukan tahun ini.
"Segera selesaikan semua administrasi untuk pembangunan stadion di Sulsel," tegas Bahtiar.
Rencananya, pembangunan stadion sepak bola berlokasi di Kawasan Olahraga (KOR) Sudiang, Makassar.
Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk menyelesaikan semua proses administrasi, agar stadion bisa segera dibangun tahun ini juga.
"Bukan mengusulkan, tetapi (presiden,red) menyetujui pembangunan stadion" ungkap Bahtiar.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (kadispora) Sulsel Suherman, mengatakan tim dari Kementerian PUPR segera mengecek lahan 20 hektare lahan yang disediakan Pemprov di KOR Sudiang. Pihaknya berkomitmen menyiapkan segala hal yang dibutuhkan.
Di satu sisi, pembangunan stadion di Sudiang perlu dicermati dan ada langkah preventif. Sebab, lokasinya berdekatan dengan landasan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, di Maros.
Secara aksesibilitas memang mendukung. Namun, ada hal teknis lain yang perlu diperhatikan, misalnya soal lalu lintas pesawat di malam hari jika stadion menggunakan lampu sorot.
"Intinya kami siapkan lahan dulu, ada lahannya, bersertifikat. Mungkin kelanjutannya secara administrasi, mungkin selanjutnya PUPR akan hadir langsung," ujar Suherman, Jumat, 23 Februari.
Ia mengaku, koordinasi saat ini sedang dimasifkan dengan Kementerian PUPR terkait rencana pembangunan stadion. Ia berharap juga agar PUPR segera bisa melihat secara langsung lokasi sebenarnya stadion akan didirikan.
"Kalau masalah yang lain-lain bersabarlah. Yang jelas kita masih sementara penjajakan apa-apa saja yang mereka butuhkan," tambah Herman, sapaannya.
Herman bersyukur, sebab perjuangan Pemprov Sulsel dalam meminta bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan stadion menemui jalan terang. Ia sendiri tidak sabar agar stadion tersebut bisa cepat direalisasikan.
"Besar harapan kami bisa secepatnya terealisasi. Artinya kami berkoordinasi dulu dengan (kementerian,red) PUPR," tukasnya.
Herman mengaku, proposal yang telah diajukan pihaknya kepada pemerintah pusat untuk pembangunan stadion tidak memuat terkait jumlah dana yang dibutuhkan. Isinya hanya permohonan bantuan pembangunan stadion dengan menggunakan APBN.
"Kita bersyukur karena akan dibangun stadion di Sudiang," tutupnya.
Pakar transportasi udara Unhas Prof Sakti Adji Adisasmita, mengatakan pembangunan stadion di Sudiang harus terlebih dahulu dikaji. Banyak aturan yang disesuaikan.
Untuk diketahui, sesuai surat edaran (SE) Dirjen Perhubungan Udara No: SE/22/XII/2010 tentang Sosialisasi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di area bandara.
Mulai bermain layang-layang, laser, drone, balon udara. Kemudian, memelihara burung yang dipelihara secara liar, serta pembangunan gedung di atas ambang batas ketinggian.
Di luar lima item tersebut, keberadaan stadion yang ada di dekat bandara butuh kajian khusus. Sebab, stadion tidak hanya digunakan untuk pertandingan sepak bola saja. Melainkan juga untuk kegiatan olahraga lainnya, hiburan, hingga kegiatan bisnis.
Untuk hiburan misalnya, pasti banyak menggunakan lampu sorot. Pemakaian lampu sorot inilah yang akan diatur agar tidak memengaruhi penglihatan pilot. Potensi gangguan seperti ini harus diantisipasi.
"Jadi pembangunan stadion di Sudiang harus dikaji. Kalau tidak sesuai, harus dilakukan duduk bersama dalam membahasnya," kata Prof Sakti, Jumat, 23 Februari.
Hal serupa juga diutarakan pakar transportasi Universitas Islam Makassar (UIM) Ilham Idrus. Pembangunan stadion di Sudiang harus dikaji dengan baik. Pasalnya jarak antara stadion dengan bandara lumayan dekat. Salah satu potensi gangguan yang bisa terjadi adalah masalah pencahayaaan.
"Kalau tidak ada pertandingan malam tidak ada masalah. Namun jika ada pertandingan malam berpotensi mempengaruhi pandangan pilot," bebernya.
Beberapa tahun lalu, Otoritas Bandara tak memberi izin membangun stadion di KOR Sudiang. Alasannya, terkait keselamatan penerbangan.
Namun peluang bangun stadion lebih besar. Pembangunan stadion dekat bandara sudah ada di Indonesia.
Salah satunya pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ) Kediri. Lokasi stadion dengan Bandara Dhoho sangat dekat. Otoritas Bandara setempat telah menyetujuinya. (*)