FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Di zaman Belanda, lahan di Monumen Mandala adalah sekolah guru (kweekschool) untuk melanjutkan menjadi guru pada zaman Belanda. Sekolah ini dibangun pada tahun 1876.
Sekolah ini menjadi Hoofdkwartier van de Koninklijke atau Markas Angkatan Laut Kerajaan Belanda pada tahun 1946.
"Lalu kemudian kita merdeka berubah fungsi lagi di orde lama markas pembebasan Irian Barat di sini," kata Edukator Museum Mandala, Muhammad Mahazir atau akrab disapa Aci.
Pembangunan Mandala diinisiasi oleh Gubernur Sulsel, Zaenal Basri Palaguna pada tahun 1994 peletakan batu pertama. Dibangun di bekas markas Polda Sulsel sebelum pindah ke Sudiang.
Monumen Mandala dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1962 tentang perjuangan pembebasan Irian Barat
"Jadi dibangun 1994, tetapi diresmikan pada 19 Desember 1995. Diresmikan Presiden Soeharto waktu itu," lanjut Aci.
Monumen ini ditujukan sebagai monumen mengenang sejarah perjuangan dan juga isi museumnya berupa cerita perjuangan Pembebasan Irian Barat dan kisah perjuangan lokal di tanah Sulsel.
Dulu di tahun 1995, di Makassar belum banyak bangunan pencakar langit. Jadi di lantai paling atas bisa digunakan melihat Kota Makassar 360 derajat. Itu menjadikan Mandala sebagai salah satu daya tarik wisata.
"Sekarang tidak bisa sampai puncak karena liftnya rusak, belum dianggarkan. Tahun lalu ingin diganti cuma tim ahli dari Unhas melihat bahwa harus dikaji struktur bangunan karena sudah tua, takutnya berbahaya," beber Aci.