Ukraina Dinilai Akan Kalah Perang Tanpa Bantuan Militer AS

  • Bagikan
Sebuah kolom militer kelompok tentara bayaran swasta Wagner melaju di sepanjang jalan raya M-4, yang menghubungkan ibu kota Moskow dengan kota-kota selatan Rusia, dekat Voronezh, Rusia, Sabtu (24/6/2023). ANTARA/REUTERS/Stringer/aa. (REUTERS/STRINGER)

FAJAR.CO.ID -- Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat Chuck Schumer menyampaikan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa tanpa bantuan militer AS, Ukraina akan kalah dalam konflik dengan Rusia, Jumat (23/2),

Schumer meminta Ketua DPR AS Mike Johnson dan DPR AS untuk segera mengesahkan rancangan undang-undang keamanan nasional Senat.

Dikutip dari ANTARA, Kunjungan Schumer ke Ukraina terjadi dalam rangka memperingati dua tahun operasi militer khusus Rusia.

Delegasi Kongres AS, termasuk Senator Jack Reed, Michael Bennet, Richard Blumenthal, dan Maggie Hassan, bertemu dengan Zelenskyy.

Sebelum kunjungan ini, Senat AS menyetujui rancangan undang-undang pendanaan tambahan sebesar 95 miliar dolar AS, termasuk bantuan besar untuk Ukraina dan Israel. Meskipun demikian, tidak ada langkah-langkah keamanan perbatasan yang disepakati.

Ketua DPR AS Mike Johnson menyatakan bahwa majelis rendah tidak berencana untuk mempertimbangkan undang-undang yang berlaku saat ini karena kekurangan ketentuan keamanan perbatasan yang dianggap "memadai".

Anggota DPR AS Anna Paulina Luna baru-baru ini merancang Undang-Undang SCHUMER, yang mewajibkan anggota Kongres yang mendukung bantuan militer ke Ukraina untuk bertugas di garis depan konflik.

Meskipun Rusia memperingatkan agar tidak mengirim senjata ke Ukraina, Amerika Serikat dianggap oleh Moskow sebagai pemimpin dalam konflik Ukraina yang dianggap sebagai perang hibrida. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan