FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Janji Presiden Joko Widodo bangun stadion di Sulsel bukan perkara murah. Masih butuh perencanaan dan anggaran yang besar.
Meskipun restu presiden sudah turun, sepertinya masyarakat Sulsel harus banyak bersabar. Perencanaan pembangunan stadion ini masih terbilang mentah.
Proposal yang diajukan Pemprov Sulsel tidak memuat perencanaan desain gambar dan estimasi anggaran. Hanya bekal lahan yang bersertifikat di Kawasan Olahraga (KOR) Sudiang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman, mengatakan pihaknya sedang mengejar administrasi yang dibutuhkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Koordinasi dengan Kementerian PUPR terus dilakukan, termasuk proposal yang sudah lama diajukan oleh Dispora.
"Belum ada gambar (desain), baru proposal permohonan. Nanti kita lihat setelah hari Senin (hari ini) saya koordinasi ke sana. Kita gaspoll," ujar Suherman, kemarin.
Sementara Kepala Seksi Pelaksana Wilayah I dan PPK Perencanaan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan Arman Rahim, membeberkan sejauh ini setelah rencana pembangunan stadion di Sudiang bergulir, belum ada kepastian dari pusat mengenai penganggaran.
Hal tersebut tidak terlepas dari restu Jokowi sangat mendadak.
Menurutnya, APBN telah ketuk palu sehingga sulit mencari anggaran sebab sudah ada pos masing-masing. Kata Arman, PUPR melalui BPPW hanya menganggarkan rehabilitasi Stadion BJ Habibi di Parepare tahun ini.
Ia sendiri belum bisa memastikan, akan melalui mekanisme apa anggaran stadion di Sudiang bisa terealisasikan. Ini mengindikasikan, bahwa tahun ini berfokus pada penyelesaian administrasi dan perencanaan terlebih dahulu. "Belum ada untuk saat ini anggaran stadion di Sudiang," terangnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI Hamka Baco Kady menyebut usulan pembangunan stadion berskala internasional di Kota Makassar segera terwujud. Proses persiapannya dimulai tahun ini.
Namun Hamka menyebut proses perencanaan pembangunan stadion perlu dilakukan dengan matang dan terukur. Sebab, di KOR Sudiang juga menjadi salah satu wilayah yang masuk area jalur penerbangan.
”Pak Jokowi menyampaikan ke Menteri PUPR, kebetulan Pak Basuki ada, juga Ketua PSSI yang sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir, maka presiden meminta untuk ditindaklanjuti. Nah, itu kan deal-nya di Pangkep, saat peresmian IJD,” ujarnya kepada FAJAR, Jumat, 23 Februari.
Lebih lanjut Hamka mengatakan, Ketum PSSI sudah mendesak Pj Gubernur untuk merampungkan dokumennya. Harapannya, ini menjadi langkah maju yang sudah bisa dimulai, dengan catatan lahannya milik Pemprov, clean and clear tidak ada masalah.
”Karena kita tidak mau bangun stadion yang ecek-ecek. Kita mau bangun stadion yang memang berskala internasional. Cuma anggarannya belum diputuskan pagunya, kan baru kemarin diusulkan,” terang anggota Banggar DPR RI itu. (uca/dir)
