Hal ini menjadi sorotan karena Indonesia memiliki potensi untuk industri hilirisasi yang lebih bernilai tambah.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa investor China berminat membangun pabrik sendok dan garpu sebagai bagian dari hilirisasi nikel.
Meskipun proyek industri petrokimia China di Kaltara mendapatkan lampu hijau, Said Didu dan sejumlah pihak lainnya mengecam perubahan fokus proyek yang semula bernilai tambah tinggi menjadi proyek yang dianggap kurang bernilai. (*)