Gerindra Melejit di Wajo, Bisa Mengusung di Pilkada Tanpa Koalisi

  • Bagikan
Hasil sementara Pileg DPRD Wajo

FAJAR.CO.ID, SENGKANG--Partai Gerindra bisa menjadi primadona dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wajo 2024. Perolehan suara sementara 8 kursi di Pemilihan Legislatif (Pileg).

Hitungan ini dapat dilihat melalui real count KPU yang menunjukkan bahwa Partai Gerindra memimpin perolehan kursi di DPRD Wajo dengan 8 kursi.

Peringkat kedua dipegang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 7 kursi, diikuti Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 6 kursi.

Partai Demokrat mendapatkan 5 kursi, sementara Nasdem dan Golkar sama-sama meraih 4 kursi. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendapatkan 3 kursi, PKS 2 kursi, dan Partai Gelora dengan 1 kursi.

Dengan perolehan kursi ini, jika Partai Gerindra dapat mempertahankan posisinya, mereka berpotensi untuk mengusung calon bupati dan calon wakil bupati tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.

Hal ini sesuai dengan persyaratan Pilkada Wajo yang mengharuskan partai politik memiliki minimal 8 kursi di DPRD Wajo untuk dapat mengusung di Pilkada.

Terkait hal itu, Ketua DPC Gerindra Wajo, Firmansyah Perkesi menyampaikan rasa syukur. Dia sebut terjadi peningkatan dari 6 kursi di Pileg 2019 menjadi 8 kursi. Target 8 kursi di Pileg kali ini berhasil dicapai, kendati dirinya masih menunggu hasil penetapan resmi KPU.

Meskipun begitu, Firman sapaannya mengaku tidak kepikiran untuk maju bertarung di Pilkada Wajo 2024. Ia menegaskan, tetap melanjutkan pengabdian di legislatif.

"Saya sisa mengabdi saja di DPRD. Kalau di eksekutif sudah lewat mi, kasi yang lebih muda," ujar Wakil Ketua I DPRD Wajo ini kepada FAJAR, Selasa, 27 Februari.

Peluang besar meraih 8 kursi, diakuinya membuka peluang kader internal Gerindra sebagai calon bupati dan wakil bupati Wajo di Pilkada. Tetapi tidak menuntut kemungkinan terbuka kepada kandidat atau figur lainnya untuk mengendarai Gerindra.

"Kalau peluang besarnya kita jadi 8 kursi, siapa yang akan pakai Gerindra tergantung dari DPD. Karena desk Pilkada ada di DPRD," ucapnya.

Sementara, Sekretaris DPC Gerindra Wajo, Mustafa menyampaikan, secara hierarki kewenangan tersebut ditangani DPD. Namun, tidak serta-merta dipilih, tentu ada pertimbangan yang dinilai figur akan dipilih bertarung di Pilkada.

Pertimbangan yang dapat dijadikan acuan DPD diantaranya, perolehan kursi terbanyak di antara 8 caleg Gerindra merupakan kinerja, surat terbanyak incumbent Gerindra, serta berdasarkan terhadap kesenioran atau senioritas.
"Jangan sampai kita semua merasa bisa, tapi tidak bisa merasa," nilainya.

Dia juga siap jika ditunjuk untuk maju di Pilkada Wajo. "Saya ini kan dari militer. Kalau di perintahkan perang, kita perang. Seperti itu," katanya.

Sementara PAN yang saat ini menduduki kursi DPRD Wajo harus bergeser. Partai eks bupati Wajo Amran Mahmud ini hanya berpotensi 6 kursi. Sehingga membutuhkan tambahan 2 kursi untuk mendaftar diri sebagai calon bupati di KPU.

"Kita pasti harus koalisi. Sementara bangun komunikasi dengan partai lain," ungkap Sekretaris DPD PAN Wajo, Elfrianto. (man/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan