Prabowo Diberi Pangkat Jenderal Kehormatan oleh Jokowi, Prof Henri: Upaya Menanamkan Investasi Politik

  • Bagikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto pada debat di Pilpres 2019

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sekaligus Guru Besar Universitas Airlangga (Unair), Prof Henri Subiakto, memberikan komentarnya terkait pemberian pangkat Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto oleh Presiden Jokowi.

Menurutnya, hal ini mencerminkan kondisi kejujuran, konsistensi, dan keberanian dalam menyampaikan fakta kebenaran yang semakin sulit ditemukan di kalangan elit politik nasional saat ini.

"Kejujuran, konsistensi, dan keberanian menyampaikan fakta kebenaran, makin sulit ditemui di kalangan elit politik nasional kita sekarang," ujar Henri dalam keterangannya di aplikasi X @henrysubiakto (28/2/2024).

Dikatakan Henri, pemberian pangkat Jenderal Kehormatan kepada Prabowo adalah upaya Jokowi untuk menanamkan investasi politik.

Tujuannya, kata dia, agar Prabowo ingat bahwa Jokowi adalah orang yang telah memuliakan jenderal pecatan ini menjadi pemenang Pilpres, dan sekarang memberikan pangkat Jenderal Bintang 4 kehormatan.

"Pemberian pangkat Jenderal Kehormatan pada Prabowo adalah upaya Jokowi menanamkan investasi politik," sebutnya.

Namun, keputusan ini tidak lepas dari dampaknya terhadap banyak pihak, terutama korban pelanggaran HAM masa lalu.

Henri mengungkapkan bahwa Jokowi sadar pemberian gelar jenderal tersebut akan memunculkan reaksi dan bisa menyakiti perasaan para korban HAM.

"Saya yakin Jokowi sadar, pemberian gelar jenderal ini memunculkan reaksi dan banyak menyakiti para korban HAM masa lalu," ucapnya.

Henri menilai bahwa pemberian pangkat kehormatan ini merupakan bagian dari upaya politik Jokowi untuk memperkuat posisinya.

"Ini merupakan upaya Jokowi agar Prabowo benar-benar merasa kehutangan budi, tunduk dan tidak lupa kalau sudah berkuasa nanti," tukasnya.

Dengan demikian, Prabowo telah dimuliakan secara total oleh Jokowi, bahkan sampai harus melakukan upaya untuk menghapus noda hitam sejarah pelanggaran HAM masa lalu.

"Prabowo telah dimuliakan secara total oleh Jokowi, sampai harus melakukan upaya menghapus noda hitam sejarah pelanggaran HAM masa lalu," tandasnya.

Blak-blakan, Henri mengatakan, itu merupakan bentuk kebaikan Jokowi terhadap Prabowo di masa akhir jabatannya.

Meskipun, Henri melihat, itu merupakan bagus dari kepentingan mengamankan Gibran di sisi Prabowo jika menjadi Presiden.

"Dengan tidak melupakan orang tuanya yang secara total telah melakukan segala upaya untuk memuliakan Prabowo," cetusnya.

Henri bilang, bisa juga dimaknai, Jokowi mulai tersandera dengan ketakutan dan kekhawatiran pada pilihannya sendiri.

"Khawatir kalau setelah dia tidak jadi presiden, Prabowo akan melupakan jasanya. Tukang sandera politik bisa merasa tersandera juga," timpalnya.

Dijelaskan Henri, pemberian gelar jenderal tersebut akan sangat berarti bagi Prabowo. Karena bagi tentara, pangkat adalah suatu kehormatan yang sangat tinggi.

"Prabowo yang pernah merasa kehilangan harapan saat dipecat, tentu sangat merasa terhormat dapat kehormatan diberi bintang 4. Sentuhan hati inilah yg diharapkan Jokowi agar Prabowo tidak akan mengkhianati dirinya nanti," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan