Cuitan Lama Dedek Prayudi Viral Lagi, Dulu Sebut Prabowo Lumpur, Islah Bahrawi: Beneran 100 Persen Politisi

  • Bagikan
Ketua DPP PSI, Dedek Prayudi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Islah Bahrawi, menyindir politikus PSI Dedek Prayudi terkait pernyataannya terhadap Prabowo Subianto.

Dedek Prayudi sebelumnya pernah menyentil Prabowo dengan menyebutnya sebagai "lumpur" karena dipecat dari TNI.

Dedek bahkan mengatakan bahwa lumpur akan tetap menjadi lumpur hingga kapan pun.

Namun, belakangan, setelah Prabowo hampir dipastikan menang dalam Pilpres dan diberikan pangkat jenderal kehormatan oleh Presiden Jokowi, Dedek mengatakan bahwa itu merupakan momen yang membuat "land tantrum".

Menanggapi sikap yang diperlihatkan oleh Dedek Prayudi, Islah Bahrawi menyebut dirinya telah salah dalam memberikan penilaian terhadap Dedek.

Islah mengungkapkan bahwa ia mengira Dedek, selain sebagai politikus, masih memiliki sedikit sifat manusia biasa.

"Gua kira Uki (sapaan Dedek) selain politisi masih ada sedikit sifat manusia biasanya," ujar Islah dalam keterangannya di aplikasi X @islah_bahrawi (29/2/2024).

Dari apa yang disaksikan oleh Islah Bahrawi melalui kacamata pribadinya, ia menyimpulkan bahwa Dedek Prayudi adalah seorang politikus yang terbiasa dengan dinamika politik yang ada.

"Semisal, masih punya konsistensi sedikit demi harga diri. Eh, ternyata nggak loh. Uki beneran 100 persen politisi," tandasnya.

Sebelumnya, Dedek dalam sebuah keterangan di aplikasi X blak-blakan mengenai Prabowo Subianto yang diberhentikan dari TNI.

Dedek Prayudi menjelaskan bahwa komentarnya tentang Prabowo bukanlah bermaksud untuk mencemooh, melainkan sebagai fakta sejarah yang harus diterima.

Dedek Prayudi juga menegaskan bahwa pernyataannya terkait Prabowo dipecat dari ABRI didasarkan pada fakta sejarah yang ia yakini benar.

Ia mengklaim telah melihat surat hasil investigasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang ditandatangani oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri terkait pemecatan Prabowo Subianto dari ABRI.

"Saya bahkan sudah lihat surat hasil investigasi DKP yang ditandatangani oleh SBY sendiri untuk memberhentikan pak Prabowo dari ABRI. Lumpur akan tetap menjadi lumpur," tukasnya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan