FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Perolehan kursi untuk DPR RI dari Sulsel makin jelas. Kursi terakhir menjadi rebutan paling sengit.
Di Daerah Demilihan (Dapil) Sulsel I, misalnya, dari 8 kursi, 7 dapat dipastikan sudah lolos. Kursi pertama diraih Nasdem, disusul Golkar, dan PKS.
Kursi keempat Gerindra, lalu kelima PPP, keenam PAN, kemudian ketujuh PDIP. Jika berdasarkan hasil Sirekap KPU per 28 Februari pukul 17.00, PDIP sementara menempati kursi kedelapan atau terakhir.
Namun demikian, itu belum benar-benar aman karena progres di Sirekap baru posisi 60,73 persen. Di bawahnya ada Nasdem untuk kursi kedua dan juga Partai Demokrat.
Perebutan kursi Dapil Sulsel II juga masih dinamis. Walaupun dari 9 kursi yang ada, perolehan suara Golkar untuk kursi kedua sudah tampak terpaut jauh dengan PKB dan PDIP. (Lihat Grafis)

Justru terjadi persaingan internal di Partai Golkar untuk memperebutkan kursi kedua setelah kursi pertama telah diamankan Nurdin Halid. Supriansa (petahana) dan Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe terlihat bersaing.
Di Dapil Sulsel III juga paling dinamis. Sebab, PDIP yang sementara mengamankan kursi terakhir itu tidak terpaut jauh dengan PAN. PDIP memperoleh 59.713 suara dan PAN 59.632.
Analis politik Nurmal Idrus menilai untuk Dapil Sulsel I, kelihatan kursi terakhir memang masih bisa berubah. Artinya, PKB yang sementara di kursi kedelapan itu belum aman karena rekapitulasi masih di tingkat kecamatan.
Kemudian di Sirekap juga presentasenya belum 100 persen. Sehingga kursi kedelapan belum dapat dipastikan. "Apakah diraih untuk kursi kedua Nasdem atau PKB. Kecuali PPP tidak lolos Parliamentary Threshold (PT)," katanya, kemarin.
Dia melihat sekarang ini pertarungannya adalah kursi kedua Nasdem dan kursi pertama PKB. Demokrat juga patut diwaspadai, sebab suara Aliyah Mustika Ilham juga terus naik dan Sirekap baru 60 persen progresnya.
Walaupun peluangnya lebih besar, PKB yang sementara unggul di Sirekap. Sehingga jika Demokrat ingin lolos maka harus melewati suara PKB.
Kemudian untuk Dapil Sulsel II, PKB sudah agak tertinggal, termasuk PDIP. "Jadi ada dua petahana di situ yang terancam tidak lolos," katanya.
Pasalnya, sudah bisa dipastikan bahwa Gerindra dan Golkar itu masing-masing mendapatkan dua kursi. Justru, persiangannya di internal Golkar untuk kursi kedua antara Supriansa dan Taufan Pawe.
Meskipun jaraknya sudah sekira seribu delapan ratus. Supriansa meraih 42 ribu lebih dan Taufan Pawe 40 ribu sekian. "Supriansa lebih punya peluang. Tapi kita belum pastikan karena Sirekap baru 70 persen," katanya.
Suara bisa dianggap stabil jika sudah di atas 80 persen. Meskipun untuk suara Nurdin Halid, itu dinilai sudah stabil karena sudah terpaut jauh.
Sementara Dapil Sulsel III dinilai juga masih sangat rawan untuk kursi ketujuh atau terakhir. Kursi terakhir diperebutkan antara PDIP, PAN, PPP, dan Golkar untuk kursi kedua.
"Namun yang ketat adalah PDIP dan PAN karena hanya beda tipis, sementara Sirekap baru 70 persen," katanya.
Ketua OKK Nasdem Sulsel, Andi Tobo Haeruddin mengeklaim partainya telah memastikan lima kursi lolos ke senayan. Lima itu masing-masing 2 di Dapil Sulsel I, 1 di Sulsel II, dan 2 di kursi Sulsel III.
Lima kursi ini diraih karena berdasarkan hitungan internal Nasdem, suara PKB itu sudah disalip. Sehingga kursi pertama diperoleh Fatmawati Rusdi dan kedua Rudianto Lallo.
"Kalau Sulsel I itu hanya 1 dan Sulsel III kami pastikan dapat 2 karena di sana tinggi sekali suara Pak Rusdi Masse," katanya.
Meski demikian, PKB juga mengeklaim bahwa 1 kursi dipastikan diamankan di Sulsel I. Syamsu Rizal alias Daeng Ical yang sementara unggul untuk kursi ke-7 di Sirekap pun sangat optimis.
Perolehan suara berdasarkan hitungan internal di posisi 89 persen diperkirakan sudah mencapai 90 ribu. Itu pun kata dia belum dihitung suara di Bantaeng dan Selayar.
"Kalo hitungan internalnya kita sudah 89 persen. Posisinya aman sekali. Insyaaallah. Saya belum liat-ki, tapi kalau ndak salah di 90-an," beber mantan Wakil Wali Kota Makassar itu.
Sementara itu, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe juga memastikan bahwa 4 kursi DPR RI sudah diamankan. Namun, untuk siapa yang lolos, mantan Wali Kota Parepare itu mengaku belum bisa memastikan.
"Kita lihat saja karena, kan, belum selesai. Kita tunggu saja karena ada real count di KPU. Kita ikuti saja itu," singkat mantan Wali Kota Parepare itu. (mum-edo/zuk)