BPKN dan Kemenkominfo Siap Monitor Pembuat Konten Penyebar Hoax, Dorong Publik Tuntut ke Ranah Hukum

  • Bagikan
Ilustrasi - Seseorang memperlihatkan stiker antiberita hoaks. ANTARA/Ardika

“Jadi, jika sang Influencer bilang bahwa Bromat itu membuat rasa agak manis, yang itu sering dijadikan tagline promo produk air tersebut ‘yang ada manis-manisnya’, maka itu sebenarnya adalah tidak benar, karena Bromat tidak berasa,” paparnya.

Sebelumya, pakar kimia dan peneliti dari FMIPA Universitas Indonesia, Dr. Agustino Zulys, mengatakan perlunya sikap hati-hati dengan tidak membuat kesimpulan sembarangan soal isu Bromat.

“Kalau bromat pada air minum sekarang dibilang berbahaya, kan dari dulu kita semua sudah tahu,” kata Dr. Agustino. “Pernyataan tentang bahaya Bromat harus diuji oleh riset serius. Sebab, reaksi kimianya bisa berbeda (dalam proses ozonisasi), jadi harus ada risetnya dulu.”

Menurut Agustino, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan apakah betul terjadi pembentukan Bromat langsung di level berbahaya pada saat proses ozonisasi. Agustino mengatakan, semua kesimpulan yang menyebut senyawa tertentu berbahaya atau tidak, harus didahului dengan riset serius di laboratorium.
Kegaduhan yang dipicu pembuat konten ini juga cukup relevan bila dlihat dari perspektif komunikasi. Dari sudut pandang komunikasi, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Hukum dan HAM Kemkominfo, Astrid Ramadiah Wijaya, menekankan pentingnya untuk selalu bijak berkomunikasi. Astri mengimbau masyarakat agar selalu bersikap cermat dan bijak di jagad maya.

“Mari bersama-sama mulai menggunakan Internet dan hak berekspresi secara bertanggung jawab,” kata Astrid saat tampil menjadi narasumber seminar di Bali.
Ungkapan Astrid beralasan. Di tengah banjir beragam informasi yang merangsek ke dalam benak jutaan pengguna media sosial setiap hari, perlindungan konsumen menjadi sangat mendasar. Pada saat bersamaan, setiap orang –lebih-lebih para Influencer dan pembuat konten– makin dituntut untuk lebih bertanggung jawab.
Sebagaimana diketahui, sepekan terakhir beredar Hoax via media sosial yang menuduh bahwa produk AMDK Le Minerale mengandung senyawa Bromat melewati ambang batas. Sebaliknya, si pembuat konten tak menyebut data Bromat pada AMDK brand perusahaan multinasional Danone Aqua yang pabriknya dia datangi, dan kunjungan itu secara terang-terangan dipromosikan di akunnya sendiri.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan