Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Pemerintah Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari menyampaikan, inflasi month to month memang naik 0,30 persen. Beras memberikan andil terbesar.
Menurutnya, ini bukan persoalan di Provinsi Sulsel saja, tapi ini merupakan permasalahan Nasional.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, harga beras di Sulsel per 4 Maret ini untuk premium Rp 15.740, ada disparitas -4.43%. Beras medium di Sulsel 14.090, ada disparitas harga -1.88%.
Harga nasional untuk beras premium Rp 16.470 dan beras medium Rp 14.360
“Sementara ini kita lakukan koordinasi secara nasional terkait bagaimana ketersediaan bahan pokok jelang ramadhan,” tutur dr Ichsan, Senin, (4/3/2024).
Ada 10 komoditas yang memberikan andil besar dalam inflasi MTM di Sulsel diantaranya beras 0,23 persen, telur ayam ras 0,04 persen, cabai merah 0,03 persen, sigaret kretek mesin 0,03 persen, ikan layang/ikan benggol 0,02 persen, kangkung 0,02 persen, ikan kembung 0,01 persen, tarif kendaraan roda dua online 0,01 persen, ikan tuna 0,01 persen dan wortel 0,01 persen.
Khusus untuk beras kata dia memang produksi kurang, namun Minggu ini mulai panen.
“Insya Allah kita harap ketersediaan stok panen bisa kendalikan harga. Stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan bantuan pangan stok 5 bulan tersedia,” ujarnya.
Terdapat 54 ribu ton beras SPHP dan bantuan pangan. “Stok ini bisa kita penuhi selama 5 bulan yang lain memang ada andil, tapi kecil,” jelasnya.
Untuk telur, Plh Kabiro Ekbang Sulsel ini menyebut karena stok pakan kurang, sehingga ada lonjakan harga.