Suara PSI Melonjak, Dedi Yevri Sitorus: Jika Terbukti Diotak-atik, Partai Ini Dibubarkan!

  • Bagikan
Ilustrasi Bendera PSI

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial (Medsos) Dedi Yevri Sitorus mengeluarkan pernyataan tegas terkait lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2024.

Dedi Yevri Sitorus menyatakan bahwa jika nantinya terbukti suara PSI melesat karena manipulasi hasil suara pemilu, tidak ada jalan lain kecuali partai ini harus dibubarkan.

"Jika nanti terbukti suara PSI melesat karena otak atik hasil suara pemilu, tidak ada jalan lain kecuali partai ini dibubarkan," ujar Dedi dalam keterangannya

Selain itu, pengurusnya serta semua yang terlibat harus dikenakan pidana pemilu.

"Pengurusnya serta semua yang terlibat dikenakan pidana pemilu!," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Perolehan suara sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melonjak terus di Sirekap KPU menjadi sorotan.

Kenaikan drastis itu dianggap janggal. Anomali suara perolehan 400 ribu suara PSI diketahui secara tiba-tiba dalam beberapa hari terakhir.

Presiden Jokowi pun buka suara terkait partai yang dipimpin anak bungsunya itu, Kaesang Pangarep.

Jokowi menyebut kenaikan suara itu urusan PSI dan KPU sebagai penyelenggara pemilu.

"Itu urusan partai. Tanyakan ke partai. Tanyakan ke KPU," kata Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).

Anomali perolehan suara PSI menuai sorotan usai terjadinya lonjakan suara PSI di sistem rekapitulasi elektronik KPU.

Partai yang diketuai Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, itu tercatat memperoleh 2.403.392 (3,13 persen) secara nasional (data diakses pukul 17.00 WIB kemarin) dengan 65,82 persen data TPS yang masuk.

Anomali itu mulai jadi sorotan sejak Jumat, 1 Maret. Suara PSI tercatat terus merangkak naik selama dua hari berturut-turut.

Bahkan, penambahan tersebut mencapai 104 ribu suara dan membuat presentase perolehan suara PSI tembus di atas 3 persen.

Presentase itu melampaui prediksi sebagian besar hasil quick count. Dimana PSI diprediksi hanya mampu meraih suara nasional di bawah 3 persen.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan