FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Peningkatan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara drastis terus menuai sorotan. Kenaikannya dinilai sejumlah pihak tidak wajar.
Belakangan terungkap, ada dugaan penggelembungan suara di berbagai TPS. Data C1 tidak sesuai dengan total suara di real count KPU di Sirekap. Salah satunya terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Terbongkar lagi upaya pengelembungan suara PSI, kali ini di Sulsel,” kata Loyalis Ganjar, Chusnul Chotimah, dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (4/3/2024).
Ia mengungkapkan, pada dasarnya suara PSI ada yang kosongbdi beberapa tempat. Namun tiba-tiba menggelembung.
“Seperti daerah lain, suara PSI aslinya kosong tapi diisi 67 suara, ada juga yanmg cuma 5 diisi 37,” bebernya.
Ia pun mengibgatkan penyelenggara Pemilu dan pengawas Pemilu. Bahwa mereka dihgaji oleh uang rakyatz
“Begini dibilang wajar, dasar bungul.
@KPU_ID @bawaslu_RI. Kalian dibayar pakai uang rakyat unk adil, hati-hati kalian,” pungkasnya.
Diketahui, salah satu penggelembungan suara terjadi pada TPS 007 Kelurahan Karatuang, Kecamatan Bantaeng, Kabulaten Bantaeng.
Suara PSI di TPS tersebut 67, padahal tak satu pun dari 8 calegnya mendapatkan suara.
Selain itu, hal sama terjadi di TPS 001 Desa Bone, kecamatan Bajeng, Gowa. Pada real count KPU, di Sirekap, ditulis PSI mendapat 77 suara, padahal jika melihat C1 pleno hanya 33 suara.
Yakni Muhammad Surya 24 suara, Andi Widhiarto satu suara, dan Bendiktus Papa tujuh suara.
Selain itu, ada pula di Kelurahan Kalosi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang.
Di TPS itu, partai yang diketuai Kaesang Pangarep itu hanya meraih lima suara jika dilihat dari C1 pleno. Yakni suara dari Alan Christian Singkali. Tidak ada untuk calon lain.
Namun dalam suara partainya, ditulis total suaranya 10.
Saat ini, 4 Maret 2024, suara PSI secara total 3,13 persen. Tepatnya 2.402.228 suara.
Sementara pada 29 Februari 2024, suara hanya 2.201.952 suara atau 2,89 persen.
(Arya/Fajar)