Video Viral Pipa Air Warga di Jeneponto Diputus Usai Pileg, Kapolsek Batang Beber Faktanya

  • Bagikan
Potongan video timses caleg di Jeneponto potong pipa air warga

FAJAR.CO.ID, JENEPONTO -- Kapolsek Batang, Kabupaten Jeneponto, Iptu Baharuddin, angkat suara terkait video viral yang menunjukkan pipa air rumah warga yang disebut dipotong oleh tim sukses (timses) seorang calon legislatif (caleg).

Diungkapkan Baharuddin, apa yang tersebar di platform Media Sosial (Medsos) belum lama ini merupakan informasi yang keliru.

Dikatakan Baharuddin, ada beberapa warga yang mengalami tunggakan pembayaran air selama empat bulan terakhir.

"Jadi itu terkait beberapa warga itu menunggak empat bulan pembayaran air," ujar Baharuddin kepada fajar.co.id, Senin (4/3/2024).

Baharuddin bilang, pembayaran itu bakal digunakan untuk biaya operasional dan perawatan alat jika terdapat kerusakan pada mesin dan sebagainya.

"Itu kan di mana mau cari biaya operasional kalau bukan dari pelanggan, ini pengelola juga kewalahan membayar voucher apa semua," ungkapnya.

Baharuddin membatah informasi beredar yang menyebut pemotongan pipa air warga itu disebabkan karena anak Kepala Desa Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang gagal di Pilcaleg.

"Tidak ada kaitannya dengan Pilcaleg. Saya sudah kumpulkan juga para kepada dusun, waktu Sabtu," sebutnya.

"Bahkan, pelanggan lain itu paham saat ditutup (akses airnya). Yang satu ji ini yang tidak terima, yang bikin video. Mungkin tidak terima," sambung dia.

Meskipun demikian, kata Baharuddin, pihaknya telah melakukan mediasi dan memberikan pemahaman kepada warga yang tidak menerima pipanya dipotong.

"Kita sudah mediasi antara yang ada di video dengan pengelola melalui Babinkamtibmas. Mereka sudah paham," tandasnya.

Terpisah, Kepala Desa Bonto Ujung Sarro Rimbu mengatakan hal senada dengan Baharuddin. Dia mengungkapkan ada beberapa warganya tidak membayar iuran air.

"Beberapa warga menunggak. Pengelola itu yang dikelola masing-masing dusunnya kewalahan untuk kebutuhan perawatan mesin dan sebagainya," kata Sarro.

Menurut Sarro, saat ini ada beberapa mesin yang sementara perawatan dan diperbaiki.

"Pengelola kewalahan mengenai dana. Jadi ditagih semua," Sarro menuturkan.

Menyinggung anaknya, Fahirah yang merupakan Caleg PAN yang bertarung di Dapil 5 meliputi Batang, Arungkeke, Tarowang namun gagal, Sarro menyebut, mengenai iuran air sudah disampaikan sebelum Pilcaleg.

"Itu sudah disampaikan sebelum Pilcaleg. Seandainya sesudah Pilcaleg kemungkinan ada (dugaan) tapi ini kan sebelum-sebelumnya ji," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, insiden memprihatinkan terjadi di Jeneponto, Sulsel, ketika tim sukses (timses) seorang calon legislatif (caleg) yang gagal terpilih disebut memotong pipa air ke rumah warga.

Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, caleg yang gagal tersebut merupakan anak kepala desa Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang.

Tindakan pemotongan pipa air tersebut mengejutkan warga desa yang merasa terganggu dengan akses air minum mereka.

"Gara-gara gagal terpilih, timses Caleg di Jeneponto memotong pipa air ke rumah warga, caleg gagal tersebut merupakan anak kepala desa Bonto Ujung," tertulis pada unggahan akun X @Daeng_Info (4/3/2024).

Menurut keterangan dari akun tersebut, bahwa pipa air minum yang dipasang di desa mereka merupakan hasil bantuan dari pemerintah, bukan menggunakan uang pribadi.

Pipa air tersebut memiliki peran penting dalam menyediakan akses air bersih bagi masyarakat desa

"Sementara warga merasa pipa air minum yang dibangun di desa tersebut murni bantuan pemerintah bukan uang pribadi," tukasnya.

Dalam video berdurasi 1 menit 9 detik itu, warga setempat terlihat mengerumuni rumah warga yang dipotong pipa airnya.

"Polongmi kuvideo ji (Potong saja, saya rekam video), polong mi lalang ji tanjanu ri handphone ku (potong saja, muka sudah di dalam rekaman video handphoneku)," sebut perempuan yang merekam aksi timses Caleg tersebut.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan