2024, China Tetapkan Defisit Anggaran Tiga Persen

  • Bagikan
Presiden China Xi Jinping dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) ke-14 di Balai Agung Rakyat, Beijing, China pada Selasa. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

FAJAR.CO.ID -- Pemerintah China telah menetapkan defisit anggaran sebesar 3% pada tahun 2024, mencapai 4,06 triliun yuan atau sekitar Rp8,89 triliun.

Keputusan ini diumumkan dalam Laporan Kerja dan Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah 2023 serta Rancangan Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah tahun 2024, yang dirilis dalam Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) ke-14 di Beijing.

"Kami telah menetapkan rasio defisit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tahun ini sebesar 3 persen yaitu diproyeksikan menjadi 4,06 triliun yuan, atau meningkat 180 miliar yuan (sekitar Rp394,2 triliun) dibandingkan angka yang diproyeksikan pada awal 2023," demikian termuat dalam dokumen resmi Kementerian Keuangan yang dirilis dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) ke-14 di Balai Agung Rakyat, Beijing, China pada Selasa.

Defisit tersebut terbagi antara pemerintah pusat (3,34 triliun yuan) dan pemerintah daerah (720 miliar yuan), dengan 700 miliar yuan dari defisit pemerintah pusat dialokasikan untuk investasi.

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan bauran dan kinerja investasi guna mendorong pembangunan berkualitas tinggi.

Target pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 ditetapkan sebesar 5%, sesuai dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun ke-14.

Dokumen tersebut menekankan kontrol ketat belanja di semua departemen, termasuk belanja umum dan penggunaan anggaran untuk keperluan tamu. Manajemen anggaran pengadaan pemerintah juga akan ditingkatkan, dengan aset yang tidak digunakan dimanfaatkan lebih efisien.

Belanja nasional China untuk tahun 2024 ditargetkan mencapai 28,549 triliun yuan, meningkat 4%. Belanja utama mencakup anggaran diplomatik, pertahanan nasional, keamanan, pendidikan, sains dan teknologi, stok pangan, dan pembayaran bunga utang.

Pemerintah berencana mengembangkan penelitian dasar di bidang sains dan teknologi, memberikan subsidi asuransi kesehatan, serta meningkatkan dukungan kredit berbiaya rendah untuk perusahaan teknologi tinggi.

Bidang jaring pengaman sosial akan mendapat perhatian dengan subsidi asuransi kesehatan dan layanan kesehatan publik. Di bidang lingkungan, alokasi dana untuk pencegahan dan pengendalian polusi udara, air, dan tanah juga disorot. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan