Antisipasi Inflasi Jelang Ramadan, Pemprov Sulsel Gelar GPM di 68 Titik se-Sulsel, Pertama di Indonesia

  • Bagikan
Plh Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsyad (selfi/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Antisipasi inflasi jelang Ramadan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar gerakan pasar murah (GPM) secara serentak di 68 titik, pada 24 kabupaten/kota, Rabu, (5/3/2024).

Ini merupakan pertama kalinya digelar secara serentak di Indonesia. GPM secara serentak ini sesuai dengan arahan Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

“GPM ini sejauh ini di beberapa kabupaten/kota tapi tidak dilaksanakan secara serentak. Kalau kita ini serentak di 24 kabupaten/kota. Nantinya adalah bisa diikuti kabupaten/kota juga. Lebih fokus kepada wilayah-wilayah pada penduduk. Bisa menyasar kecamatan terutama kabupaten/kota IHK,” tutur Plh Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsyad Selasa, (5/3/2024).

Dia menyatakan pihaknya telah rapat bersama BI, Bulog, dan penyedia vendor untuk memastikan bahwa gerakan pangan murah yang akan dilaksanakan berjalan dengan lancar sesuai apa yang diharapkan.

“Insyaallah Bulog akan mensuplai beberapa komoditi pangan seperti beras, minyak goreng, gula, daging kerbau, dan beberapa penyedia juga di tingkat lokal yang akan menyiapkan telur,” tutur Arsjad.

TNI-POLRI diharapkan mampu mengerahkan personilnya dalam mendukung kegiatan ini. GLM ini dianggap sangat penting jelang bulan Ramadan dan Idulfitri.

Rencananya Bahtiar akan menghadiri GPM serentak di halaman Gedung PKK Sulsel besok.

Arsjad mengaku optimis jika GPM ini akan bisa berkontribusi dalam pengendalian inflasi. Hal itu kata dia bisa dilihat angka inflasi pada November, Desember dan Januari yang tetap terjaga.

Khusus untuk kenaikan beras kata dia, lebih kepada penurunan produksi, begitu pun yang terjadi di Sulsel.

“Sehingga kita sebagai daerah sentral tentu berdampak juga. Yang kedua karena sekarang ini sudah ada informasi panen harga, orang tahu bahwa dimana sih sebenernya. Ternyata beras di Sulsel, kita cukup rendah di bawah rata-rata nasional. Di tingkat produsen terjadi kenaikan karena permintaan banyak,” jelas Kadis Ketahanan Pangan Sulsel ini

“Terkait tata niaga beras kita, sejauh ini mekanisme perdagangan umum itukan berjalan. Kita dengan Bulog hanya berupaya menjaga stabilisasi ketersediaan. Bulog juga menyediakan skema impor. Suplai kita untuk saat ini, disupport dari beras luar. Mudah-mudahan harga bisa kembali stabil,” tandanya.

Diketahui, inflasi di Sulsel pada Februari 2024 sebesar 2,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,67.

Inflasi bulan ke bulan/month to month (MTM) 0,30 persen. Inflasi tahun ke tahun 2,93 persen dan inflasi tahun kalender 0,67 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Wajo sebesar 5,48 persen dengan IHK sebesar 106,43 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 2,34 persen dengan IHK sebesar 104,81.

Sebelumnya, inflasi Sulsel bulan Januari 2024, 0,36 persen. Artinya ada kenaikan. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun 2,38 persen. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan