Politik Identitas Menurun di Pemilu 2024, Kemenag Beber Strateginya

  • Bagikan
Ilustrasi pemilu 2024

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Penggunaan isu politik identitas sempat menjadi kekhawatiran tersediri menyambut gelaran Pemilu 2024. Namun, dari pantauan Kementerian Agama (Kemenag), penggunaan politik identitas untuk meraup simpati pemilih tidak terjadi.

"Tidak ada hal signifikan. Soal politik identitas tidak terjadi," kata Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo di sela paparan persiapan Rakornas Penguatan Moderasi Beragama Balitbangdiklat Kemenag di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan sejak jauh-jauh hari Kemenag sudah menyusun strategi untuk mencegah adanya politik identitas dalam Pemilu 2024.

Wibowo mengatakan sejak awal Menag Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan imbauan untuk tidak terjebak isu politik identitas untuk kegiatan politik lima tahunan itu.

Kemudian diikuti dengan keluarnya surat edaran berisi himbauan dari Dirjen Bimas Islam dan Bimas-Bimas agama lainnya. 

Wibowo mencontohkan menjelang hari pencoblosan, Dirjen Bimas Islam Kemenag mengeluarkan surat edaran terkait dengan pesan-pesan yang disampaikan dalam salat jumat terakhir menjelang Pemilu 2024.

Di antara pesannya adalah materi khutbah membawa pesan yang menyejukkan. "Kemudian juga pesan yang meneguhkan persatuan bangsa," katanya. 

Langkah Dirjen Bimas Islam Kemenag itu kemudian juga diikuti oleh Dirjen Bimas agama lainnya di Kemenag. Tujuan utamanya adalah mendorong pesta demokrasi berjalan aman dan meminimalisir adanya penggunaan politik identitas.

Sampai akhirnya masyarakat kali ini disuguhkan pada adu gagasan dari semua kontestan. Memang, dinamika-dinamika dalam Pemilu tentu ada. Tetapi tidak seperti Pemilu 2019 lalu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan