Menko Polhukam Ikut Tanggapi Dugaan Penggelembungan Suara PSI, Loyalis Ganjar: Satu Negara SIbuk Urus Satu Keluarga

  • Bagikan
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Hadi Tjahjanto -- antara

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Chusnul Chotimah, loyalis dari Ganjar Pranowo, memberikan komentar terkait pernyataan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto terkait dugaan penggelembungan suara oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Chusnul Chotimah menanggapi pernyataan Hadi dengan menyebut bahwa setelah KPU dan Bawaslu, kini giliran pembantu Jokowi ikut turun membela partai anaknya.

"Setelah KPU dan Bawaslu, kini giliran pembantu Jokowi ikut turun membela partai anaknya," ujar Chusnul dalam keterangannya di aplikasi X @ch_chotimah2 (6/3/2024).

Chusnul juga menyebut tentang penghargaan yang diterima oleh menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, sebagai tokoh nasional.

Dia menyebut bahwa pejabat tinggi Indonesia seolah-olah satu negara yang disibukkan dengan urusan satu keluarga.

"Kemarin mantunya juga ramai karena jadi tokoh nasional.
Ini seperti satu negara disibukkan urus satu keluarga," sebutnya.

Pernyataan Chusnul ini menjadi bagian dari tanggapan terhadap pernyataan Mahfud MD yang mengungkapkan dugaan penggelembungan suara oleh PSI.

Sebelumnya, perolehan suara PSI mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Lonjakan ini menimbulkan berbagai dugaan, termasuk adanya penggelembungan suara karena hasilnya yang berbeda dengan perhitungan cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei.

Menko Polhukam Hadi Thahjanto menilai bahwa anggapan lonjakan suara PSI yang tidak lazim hanya sebatas spekulasi.

Ia menekankan pentingnya para pihak untuk menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan