Prabowo Bilang Demokrasi Indonesia Kacau dan Sangat Mahal, Jurnalis Senior Beri Peringatan: Siap-siap!

  • Bagikan
Calon Presiden Prabowo Subianto nyoblos di TPS 033, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat. Foto: Pram/fajar

FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Pernyataan Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait kondisi demokrasi di Indonesia jadi sorotan.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang juga jurnalis senior Muchlis A Rofik mengatakan pandangan Prabowo Subianto tentang demokrasi yang terlihat mengerikan.

Menurut Muchlis, demokrasi di mata Prabowo Subianto yaitu melelahkan, kacau, dan sangat mahal, sehingga menurutnya rakyat harus bersiap-siap jika Menteri Pertahanan itu memenangkan Pilpres 2024.

"Demokrasi di mata dia: melelahkan. kacau. sangat mahal.. siap-siap..," kata Muchlis, dikutip dari akun X pribadinya, Selasa (5/3/2024).

Sebelumnya, capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bersaksi bahwa demokrasi berdasarkan pengamalan yang dialaminya sangat melelahkan, sangat kacau, dan sangat mahal.

"Kita telah melakukan beberapa pemilu [Sejak 1955-2024]. Saya akan mengatakan pemilihan langsung. Saya memiliki banyak pengalaman dalam partisipasi dalam pemilu ini," kata Prabowo, dikutip dari Kumparan.

"Saya berpartisipasi dalam lima pemilihan umum. Dan izinkan saya bersaksi, demokrasi itu benar-benar sangat melelahkan. Demokrasi sangat, sangat kacau, demokrasi sangat, sangat mahal," sambungnya.

Untuk diketahui, pada 2004 Prabowo mengikuti konvensi capres yang diadakan Partai Golkar, dan kemudian pada Pilpres 2009 dirinya menjadi cawapres dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Selanjutnya Prabowo menjadi capres berpasangan dengan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan