Kota Shenzen dan Mamminasatapa

  • Bagikan

Menariknya, ambisi ekonomi Kota Shenzen tidak mengabaikan kepentingan ekologisnya. Kota Shenzen adalah kota ramah lingkungan. Kota Shenzen dibangun dengan konsep “The City of Green Future”. Kota ini berhasil menjadi pelopor transformasi industri ramah lingkungan, mempromosikan ekonomi sirkular dan rendah karbon (low carbon city) (Zhan Feng, 2019).

Kota Shenzen berhasil memanfaatkan revolusi digital, dan tidak lagi mengandalkan industri berat, melainkan industri berbasis inovasi. Seperti kata Zhan Feng, Kota Shenzen telah melompat dari rantai nilai manufaktur terbawah “Made in Shenzen” menjadi bernilai tinggi “Created in Shenzen”.

Transportasi publik berkembang dengan baik di Kota Shenzen. Transportasi publiknya bahkan berbasis listrik sejak tahun 2017. Ruang terbuka hijaunya terdiri lebih dari 1.000 taman. Kota Shenzen telah terlibat dalam perdagangan karbon dan menerbitkan obligasi karbon senilai lebih dari 14 juta US Dollar. Kota Shenzen juga menerapkan sistem Koin Karbon bagi masyarakatnya. Misalnya, jika seseorang memilih menggunakan sepeda, maka ia mendapatkan Koin Karbon dan dapat ditukar dengan suatu produk.

Dari Mana Mamminasatapa Memulai?
Mengejar Kota Shenzen tentu bukan hal mustahil bagi Mamminasatapa. Sudah benar langkah pemerintah saat ini bahwa Makassar New Port yang dibangun sejak tahun 2015 adalah salah satu titik balik (turning point). Dengan kapasitas mencapai 2,5 juta TEUS per tahun, pelabuhan baru ini berpotensi meningkatkan aktivitas ekspor impor di Mamminasatapa.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan