FAJAR.CO.ID, RAFAH-- Sejumlah pihak terus mendesak agar kesepakatan gencatan senjata jelang Ramadan di Gaza bisa segera dicapai. Negosiasi antara Hamas dan Israel masih buntu.
Mengutip Al Jazeera, Kamis, 7 April, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk memediasi Hamas dan Israel.
Di sisi lain, desakan gencatan senjata juga disuarakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam keterangan resminya, OKI menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza.
Seruan itu disampaikan dalam Sidang Luar Biasa OKI atas permintaan Kerajaan Arab Saudi, Palestina, Yordania, dan Iran di Jeddah, Selasa, 5 Maret waktu setempat.
Desakan yang sama disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dia meminta agar Hamas menerima kesepakatan gencatan senjata di Gaza menjelang bulan suci Ramadan.
”Hal ini berada di tangan Hamas. Harus ada gencatan senjata karena Ramadan, jika kita menghadapi keadaan di mana hal ini berlanjut hingga Ramadan, Israel dan Yerusalem bisa menjadi sangat, sangat berbahaya,” tuturnya dikutip dari AFP.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat juga telah mendesak Israel untuk mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan Ramadan.
Pemerintah Israel kemudian mengatakan akan mengizinkan umat Muslim mengakses Al-Aqsa selama Ramadan, dalam jumlah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
PBB sebelumnya telah memperingatkan bahwa kelaparan yang meluas di Jalur Gaza hampir tidak dapat dihindari jika tidak ada tindakan yang diambil.
Menurut Program Pangan Dunia (WFP), jumlah konvoi bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza setiap hari harus setidaknya dua kali lipat untuk memenuhi beberapa kebutuhan paling dasar penduduknya.
Sementara itu, dari Beijing, kemarin (7/3), Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyebut perang di Gaza sebagai “aib bagi peradaban”.
Dalam konferensi pers tersebut, Wang kembali menegaskan dukungan Tiongkok terhadap Palestina. Ia mengatakan, bahwa Beijing mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
”Bencana di Gaza sekali lagi mengingatkan dunia bahwa wilayah Palestina telah lama diduduki dan ini tidak bisa lagi diabaikan,” tegas diplomat veteran itu dilansir dari AFP.
Dari Channel News Asia (CNA), Wang disebut meminta komunitas internasional untuk segera bertindak.
Kemudian, dilakukan gencatan senjata segera dan menjadikan penghentian permusuhan sebagai prioritas utama.
Ia juga meminta agar komunitas internasional memastikan bantuan kemanusiaan ke Gaza sebagai tanggung jawab moral yang mendesak.
Hingga kini, tercatat lebih dari 30 ribu warga sipil tewas usai serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. (mia/oni/jp-dir)