FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- PKB dan NasDem masih saling klaim kursi terakhir DPR RI dapil Sulsel I. Masing-masing ngotot meraih kursi terakhir ke Senayan.
Direktur saksi NasDem Makassar Mario David mengungkapkan pihaknya masih memperjuangkan dua kursi di Dapil Sulsel I. Meskipun telah diklaim PKB.
"Di DPR RI ini masih berproses memperjuangkan kursi kedua dari NasDem, walaupun diklaim partai lain tapi belum finish,"kata Mario David.
Menurut anggota DPRD Makassar itu, klaim dari partai lain tidak bisa dijadikan acuan. Hasil akhirnya tetap pada penetapan KPU.
"Kami terus berjuang dua kursi dpr RI Suslel dapil Sulsel I,"sambungnya.
Kursi terakhir DPR RI dari dapil Sulsel I diperebutkan antara Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo dari NasDem dan Caleg PKB Syamsu Rizal atau Deng Ical dari PKB.
Sebelumnya, Partai NasDem enggan menandatangani hasil pleno KPU Makassar khusus DPR RI. Alasannya suara NasDem di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) mengalami penurunan.
Saksi NasDem, Asriandi Jaya mengungkapkan jika penurunan suara itu hampir di sejumlah TPS. Itu bisa terlihat di tiga kecamatan terakhir yang melakukan rekap.
"Kami tidak akan menandatangani pleno khusus RI karena banyak C1 Plano yang tidak sesuai,"katanya kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).
"Kecamatan Tamalate ada beberapa TPS berdasarkan D Hasil suara NasDem hilang, dasarnya kami ada di C hasil di mana TPS 3 dan TPS 12 Kelurahan Mangasa D hasil yang kami miliki 64 suara, sementara di D hasil itu hanya berjumlah 33, siginifikan kurangnya,"kata Asriandi.
Begitu juga di kelurahan Mangasa TPS 18 C hasil yang dimiliki NasDem berjumlah 38 suara, sementara hitungan D hasil sisa 35 suara. Di TPS 13 Mangasa C hasil NasDem berjumlah 44 kemudian kurang jadi 41.
Dia mengaku kecewa terkait komplainnya yang tidak diakomodir oleh PPK Tamalate untuk membuka Plano.
"Komplain PPK membuka Plano, tetapi tidak diakomodir,"bebernya.
Jika ditotal dari tiga kecamatan terakhir yang direkap, suara NasDem yang hilang mencapai 300 suara. Masing-masing kecamatan itu adalah Tallo, Panakkukang, dan Tamalate.
Bukan hanya di Makassar, tetapi suara NasDem juga berkurang di daerah lain seperti Gowa, Jeneponto, dan Takalar.
Kordinasi saksi NasDem, Fadli mengaku selama mengikuti proses rekap tingkat kota, banyak menemukan suara NasDem yang hilang.
"Itu terindikasi kami temukan sandingkan dibuka rekap lewat Sirekap disandingkan c hasil Plano, ditemukan bawa berubah tingkat kecamatan sudah clear ternyata begitu masuk kabupeten kota sudah berubah itu fakta dan kami keberatan,"bebernya.
Dia menegaskan tidak akan membair hal ini terjadi. Fadli mengaku akan mengawal kasus ini hingga rekap provinsi dan nasional.
"Memang kami menghargai proses yang sudah berjalan oleh KPU, dan kami akan kawal sampai tingkat provinsi dan RI,"sebutnya.
Fadli juga menemukan fakta bahwa setiap suara NasDem yang hilang, maka ada partai yang mengalami peningkatan.
"Ada fakta setiap ada suara NasDem hilang, ada partai lain yang kemudian meningkat,"sebutnya
(Ikbal/fajar)