Hamas Ingin Gencatan Senjata Permanen, Israel Ngotot Lanjutkan Perang

  • Bagikan
Asap mengepul dari bangunan yang rusak di Jalur Gaza utara dilihat dari Israel selatan, 4 Januari 2024. (Xinhua/Gil Cohen Magen)

FAJAR.CO.ID, RAFAH-- Sejumlah pihak terus mendesak agar kesepakatan gencatan senjata jelang Ramadan di Gaza bisa segera dicapai. Negosiasi antara Hamas dan Israel masih buntu.

Mengutip Al Jazeera, Kamis, 7 April, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk memediasi Hamas dan Israel.

Kesepakatan yang mereka tawarkan adalah pembebasan warga Israel yang ditawan Hamas dengan imbalan gencatan senjata selama enam pekan.

"Namun perundingan gagal mencapai kesepakatan, padahal kurang dari seminggu sebelum dimulainya bulan suci Ramadan yang jadi batas waktu informal untuk mencapai kesepakatan,” tulis Al Jazeera.

Sebelumnya, Reporter Al Jazeera Hamdah Salhut menyebut, perundingan yang berlangsung di Kairo, Mesir, berakhir tanpa kejelasan. Israel mengatakan pihaknya menunggu tanggapan Hamas. Setali tiga uang, Hamas pun menyatakan hal serupa. Mereka menunggu tanggapan Israel atas isi kesepakatan perundingan.

Tapi yang jelas, Hamas menolak untuk melepaskan sekitar 130 sandera kecuali Israel mengakhiri serangan, menarik diri dari Gaza, dan melepaskan sejumlah besar tahanan Palestina, termasuk para pejuang yang menjalani hukuman seumur hidup.

Pejabat senior Hamas Osama Hamdan menegaskan, pihaknya menginginkan gencatan senjata permanen, bukan jeda enam minggu. Hamas juga ingin agar Israel menarik total pasukannya.

"Keamanan dan keselamatan rakyat kami hanya bisa dicapai dengan gencatan senjata permanen,” kata Hamdan kepada wartawan di Beirut.

Tuntutan tersebut mendapat penolakan dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Dia berulang kali menyebut akan melanjutkan perang sampai Hamas dibubarkan dan tawanan perang dilepaskan.(*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan