Titik Terendah dalam Hidup adalah Tempat Membangun Pondasi yang Kokoh

  • Bagikan

Mengawali Usaha dengan niat tulus, ketekunan, dan kedisiplinan, owner Arumy Bakery kini telah memiliki 2 outlet dengan belasan karyawan. Baginya, titik terendah dalam hidup adalah tempat membangun pondasi yang kokoh untuk melangkah ke depan.

Muhammad Nursam
Makassar

Terlahir dari keluarga sangat sederhana, anak sulung dari empat bersaudara ini sedari kecil dididik untuk tumbuh menjadi perempuan yang kuat, mandiri, dan tidak menyusahkan kedua orang tuanya.

Salmawati Kaseng, demikian nama ibu dari dua putra ini. Kemandiriannya mencari rezeki sudah tampak saat lulus SMK. Niatnya ingin langsung kuliah, tetapi apa daya kondisi ekonomi tidak mengizinkan.

"Bapak berkata bahwa hanya bisa membiayai sampai SMK. Saya pun memilih kuliah malam hari, agar bisa bekerja dari pagi sampai sore. Biasanya ke kampus belum ganti pakaian kerja, kecuali jika ujian yang mengharuskan memakai baju putih, meminta izin agar bisa pulang agak lebih cepat," kata Salma, sapaan Salmawati Kaseng saat kami bertemu di outlet Arumy Bakery di bilangan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), tepatnya di depan SMP Negeri 30 Makassar.

Penulis menemuinya di lokasi itu pada Kamis siang (7/3/2024). Saat itu, outlet telah didatangi sejumlah konsumen secara bergantian. Di antara mereka ada guru, karyawan, ojol, dan siswa-siswi sekolah.

Salma melanjutkan kisahnya. Dia memutuskan untuk menikah di usia boleh dikatakan masih muda dan terpaut jauh dari sang suami, Hamruddin Husain. Usia mereka selisih 13 tahun. "Di tahun ke-3 usia pernikahan kami, alhamdullilah dikarunia seorang anak lelaki yang kami beri nama Arung Reza Al fatih. Selang setahun kami dipercayakan kembali seorang anak lelaki yang diberi nama Panrita Rumy Alhaddad," kisahnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan