"Walaupun beberapa saudara-saudara kita di Muhammadiyah lebih dahulu melaksanakan,” tukasnya.
Melihat adanya perbedaan dalam mengawali Ramadan, Andi Rian meminta agar masing-masing saling menghargai.
"Tentu perlu kita pertahankan supaya kondisi ini berlanjut," tekannya.
Andi Rian berharap, masyarakat Sulsel bisa merasakan keamanan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk salat tarawih.
"Saya minta semuanya. Kita bisa bekerja keras untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan ini, kemudian kedamaian agar semua bisa menjalankan ibadah," bebernya.
"Beberapa peristiwa yang mungkin terjadi, walaupun saya efektif baru 3 bulan, tapi dari jauh saya juga mengamati kampung kita ini, banyak peristiwa yang cenderung terjadi menjelang ramadan. Ini kita jaga supaya tidak terjadi," tandasnya.
Dijelaskan Andi Rian, dua hari yang lalu terjadi dua peristiwa busur. Menurutnya, kejadian seperti itu perlu diantisipasi.
"Ini upaya cipta kondisi untuk mengelola perbuatan atau perilaku jahat lainnya, saya yakin orang Bugis-Makassar tidak mau yang beginian, tinggi budaya siriknya. Teman teman Resmob, apabila ini terjadi harus dibereskan," terangnya.
Semenjak menjabat di Polri, Andi Rian selalu menekankan kepada anggotanya agar jangan takut peristiwa besar, yang penting terungkap.
"Tapi saya sekarang posisi Polda harus menjaga, bagaimana agar Sulsel tidak terjadi apa-apa. Saya kembali dan langsung turun ke rekan-rekan," kata Andi Rian.
"Patroli crime silahkan dilaksanakan. Yang positif biar aja, yang negatif kita pantau. Disitu diuji ilmu reserse, saya bicara sebagai kapolda, bagaimana kita mencegah agar peristiwa tidak terjadi," kuncinya.