FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terancam tidak lolos ambang batas parlemen. Jika itu terjadi, maka kemungkinan hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai Islam yang lolos ke Senayan.
Hal tersebut disoroti Peneliti Saiful Mujani Resarch and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad. Ia mengurai alasan partai Islam kalah.
Ia mengungkapkan, saat ini banyak lembaga penyelenggara quick count tidak bisa memprediksi peluang PPP untuk lolos ke parlemen 2024.
“Suara partai ini sangat mepet ke 4 persen, di bawah margin of error, sehingga kesimpulannya tidak kongklusif. Namun ada juga lembaga dengan sample besar bisa memprediksi bahwa partai ini kemungkinan tidak lolos,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Selasa (12/3/2024).
“Jika PPP tidak lolos, maka parlemen lima tahun mendatang akan diisi oleh 7 partai sekuler dan menyisakan hanya 1 partai Islam, yakni PKS,” tambahnya.
Alasan partai Islam tidak lagi jadi pilihan masyarakat yang mayoritas muslim memang disebutnya pelik.
“Pertanyaannya apa yang terjadi dengan politik Islam? Apakah agenda politik Islam menjadi semakin tidak menarik di kalangan pemilih? Sulit untuk tidak mengiyakan pertanyaan itu. Faktanya nyata: partai-partai berazas Islam satu persatu ditinggalkan pemilih,” paparnya.
Meski begitu. Ia menilai bukan beraeti ditinggalkannya partai Islam dari masyarakat berarti agama ditinggalkan pula.
“Apakah itu artinya agama juga semakin banyak ditanggalkan? Pandangan sekilas, agama tidak ditanggalkan, bahkan yang terjadi justru masyarakat semakin religius,” ucapnya.