DPR Terancam Hanya Diisi Satu Partai Islam, Saidiman Ahmad: Masyarakat Muslim Indonesia Semakin Sekuler

  • Bagikan
Saidiman Ahmad (FOTO: Facebook Saidiman Ahmad)

Itu, kata dia bisa dilihat dari berbagai bukti kongkrit. Misalnya saja makin ramainya rumah ibadah.

“Bukti lahiriahnya banyak, misalnya semakin banyak orang ke rumah ibadah, semakin banyak orang daftar haji atau ingin umroh, juga semakin banyak muslimah memakai jalabib,” ujarnya.

“Namun peningkatan religiositas itu (kalau bisa dikatakan demikian) tidak menambah kekuatan partai Islam, bahkan partai-partai Islam kian melemah,” sambungnya.

Ia menduga, masyarkat Indonesia saat ini berada pada kondisi sekuralisasi. Masyarakat yang mayoritas Islam makin sekuler.

“Barangkali ini yang disebut sebagai fenomena sekularisasi. Masyarakat muslim Indonesia semakin sekuler. Mereka bisa menjadi muslim taat tapi tidak tergoda melakukan formasilisasi politik Islam. Publik bisa membedakan mana otoritas agama dan mana otoritas politik,” terangnya.

“Sebenarnya, sekularisasi tidak hanya terjadi di politik, tapi juga di lapangan hidup yang lain,” tambahnya.

Ia memberi contoh. Pada sektor kesehatan, masyarakat tidak lagi ke dukun, tapi ke pusat kesehatan masyarakat.

“Pada persoalan kesehatan, misalnya, walaupun orang kian beragama, tapi kalau sakit, mereka tidak lagi lari ke dukun atau kiai minta air jampi, tapi ke Puskesmas minta resep obat,” imbuhnya.

Hal sama, disebutnya juga terjadi di sektor ekonomi. Dalam hal perbankan, bank konvensipnal lebih mentereng dari BSI.

“Tetap saja bank konvensional yang paling dipercaya. Bahkan bank-bank syariah besar di Indonesia semuanya dibuat oleh bank konvensional. Kan lucu, bank yang diniatkan melawan bank konvensional justru dibuat oleh bank konvensional,” tandasnya.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan