FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Doa berbuka puasa Ramadhan seringkali kita hafal. Namun, banyak yang belum tepat dalam membacanya sesuai syariat.
Doa buka puasa seharusnya dibaca bukan saat akan membatalkan puasa dengan makan atau minum, tapi pada waktu yang tepat.
Dilansir dari NU Online menurut Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I'anatut-thalibin, waktu membaca doa yang tepat adalah setelah selesai membatalkan puasa usai mengonsumsi kurma atau minum air putih. Hal itu merujuk pada makna yang terkandung dalam doa tersebut.
Dikutip dari Jawapos.com, ketika akan membatalkan puasa setelah masuk waktu Maghrib,dianjurkan untuk membaca bismilah secara lengkap dan kemudian membatalkan puasa dengan mengonsumsi kurma atau air.
Berikut tata cara buka puasa yang benar menurut panduan syariat dan ulama:
1. Menyegerakan buka puasa ketika sudah masuk waktu Maghrib ditandai dengan kumandang adzan Maghrib.
2. Membaca basmalah secara lengkap yaitu Bismillâhir Rahmânir Rahîm sebelum membatalkan puasa.
3. Makan kurma untuk membatalkan puasa. Yang disunahkan kurma yang dimakan adalah yang ganjil. Misalnya 3 butir, 5 butir, dan seterusnya.
4. Apabila tidak ada kurma, sunnah membatalkan puasa dengan cara mengonsumsi air putih sebanyak 3 tegukan. Akan tetapi lebih utama apabila dengan air zamzam.
5. Apabila tidak ada air putih, sunnah membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan yang manis.
6. Setelah selesai membatalkan puasa, kemudian bisa membaca doa buka puasa dengan mengangkat kedua telapak tangan ke atas.