PDIP Ajukan Kapolda Jadi Saksi Kecurangan Pilpres, Jhon Sitorus: Sejahat-jahatnya Manusia, Ada Ruang untuk Hati Kecil Berbicara

  • Bagikan
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat debat Capres.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat debat Capres.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus, memberikan komentar terkait langkah PDIP yang mengajukan Kapolda sebagai saksi terkait dugaan kecurangan dalam Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK) belum lama ini.

Meskipun tidak menyebutkan secara spesifik mengenai identitas Kapolda yang dimaksud, namun isu ini mendadak menggemparkan publik.

"Akhirnya satu persatu mulai mengungkapkan keresahan atas kecurangan Pilpres," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (12/3/2024).

Jhon kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang dianggap jujur dan memiliki integritas yang tinggi.

"Terimakasih orang-orang jujur yang integritasnya tidak mau dibeli oleh oligarki dan rezim yang rakus," tukasnya.

Menurut Jhon, dalam setiap manusia, sejahat apapun, akan selalu ada ruang bagi hati kecilnya untuk berbicara.

Hal ini menunjukkan bahwa ketika kecurangan terjadi, ada orang-orang yang tetap berani dan jujur untuk mengungkapkannya.

"Sejahat-jahatnya manusia, akan selalu ada ruang untuk hati kecilnya berbicara," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, PDIP berencana mengajukan seorang Kapolda yang tidak disebutkan namanya sebagai saksi dalam sengketa dugaan kecurangan pemilu atau hasil Pilpres 2024 ke MK.

Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat, menegaskan PDIP sudah bersiap mengajukan sengketa hasil pemilu MK setelah pengumuman oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (20/3/2024).

Pihaknya sedang mengumpulkan bukti dan saksi untuk menguatkan argumen mereka.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan