“Jadilah pribadi muslim yang memiliki keimanan dan akal budi yang cemerlang dalam memaknai kehidupan secara universal. Agar anda tidak terjebak dalam aneka identitas lokal: Etnis, suku, golongan dll,” ungkapnya.
Faizal Assegaf menyebut hanya Islam yang dapat merekatkan semua potensi yang tersedia untuk bangkit memperjuangkan keadilan dalam berbagai aspek. Jika pemahaman itu diperjuangkan, maka esensinya pribumi dalam Keindonesiaan tidak akan lepas dari akar dan kontribusi besar ajaran Islam.
Dia menyebut rakyat ditindas karena tidak sungguh-sungguh memahami dan mengamalkan Islam.
Dia mencontohkan Ormas Islam seperti Muhammadiyah hingga Nahdlatul Ulama bertopeng agama tapi pada kenyataannya paling liberalis dan sekularisme demi kepentingan materialisme
“Mengapa pribumi ditindas? Jawabannya sangat terang dan jelas, karena mereka tidak sungguh-sungguh memahami dan mengamalkan Islam secara istiqomah. Muhammadiyah, NU dll adalah contoh ormas bertopeng agama, prakteknya adalah liberalisme dan sekularisme demi kepentingan matrealisme,” tandasnya. (selfi/fajar)