Pabrik Kelapa Sawit Baru Bakal Dibangun di Sulsel, PT PN-SCI Gandeng Mantan COO Felda Global Mohd Emir Mavani

  • Bagikan
Jajaran Direksi PT SCI-PTPN 1 Regional 8 bersama Investor Mohd Emir Mavani

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) dan PT Perkebunan Nusantara (PT PN) menggelar pertemuan strategis bersama investor dari Malaysia, Mohd Emir Mavani Abdullah, di Kantor PT PN 1 Regional 8, Makassar, Rabu, (13/3/2024).

PT SCI saat ini memainkan peran penting dalam investasi global yang masuk ke daerah, serta memiliki jangkauan, terintegrasi dan terafiliasi terhadap mitra investor strategis.

Hal ini sesuai dengan harapan Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Sedangkan, PT PN 1 Regional 8 merupakan subsidiary Holding BUMN Perkebunan.

Mohd Emir Mavani Abdullah sendiri merupakan Mantan CEO Felda Global, perusahaan pertanian dan komoditas pertanian global yang berbasis di Malaysia.

FGV memproduksi produk perkebunan kelapa sawit dan karet, oleokimia dan produk gula. Pada tahun 2012, penawaran umum perdananya merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah Facebook dan IPO terbesar di Asia.

Adapun poin penting yang dibahas dalam pertemuan itu di antaranya mengenai dorongan penerapan transisi sirkuler menuju ekonomi perkebunan regenerative net-zero (CE2RA), pengembangan pembibitan dan penanaman kelapa sawit serta pembangunan pabrik kelapa sawit di Sulawesi Selatan.

Inti dari net zero adalah mengimbangi jumlah emisi yang dikeluarkan dengan jumlah emisi yang diserap dari atmosfer.

PT PN-PT SCI menggandeng investor dari Malaysia itu untuk membangun pabrik kelapa sawit baru di Sulsel.

Kepala PTPN 1 Regional 8 Desmanto menyampaikan, saat ini ada dua pabrik kelapa sawit yang sudah ada di Sulsel di antaranya Luwu Utara yang dikelola sendiri dan di Luwu Timur yang dikeloal bekerja sama dengan swasta yakni Bumi Maju Sawit.

Namun, melihat produksi sawit terus meningkat, maka pabrik kelapa sawit baru rencananya akan segera dibangun.

Teknologi yang berasal dari Jerman itu disiapkan investor dari Malaysia. Sedangkan pembuatan pabriknya oleh Perseroda.

Adapun PT PN yang menyiapkan limbah kelapa sawit untuk dikelola Perseroda menjadi pupuk.

“Limbah cair akan kami treatment,” kata Desmanto, dalam pertemuan itu.

Diketahui, kapasitas giling pabrik kepala sawit yang ada di Luwu Utara dan Luwu Timur mencapai 600 ton TBS per hari atau sekitar 30 ton per jam.

Luas lahan kelapa sawit saat ini yang dikelola mencapai 35.373 hektare. Lahan tersebut berada di Luwu Utara, Luwu Timur, Wajo dan Enrekang.

Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) Dr. Machmud Achmad menyatakan, pabrik pupuk organik hasil limbah kelapa sawit yang akan dibangun, 100 persen akan dibiayai oleh Perseroda.

“Kami juga ditargetkan oleh pak gub. Mungkin selanjutnya ada yang lebih lanjut yang dituangkan dalam MoU,” kata Machmud Achmad.

“Nanti sisa limbah ini berbagi dengan PT PN sekian persen,” lanjutnya.

Mohd Emir Mavani menyampaikan, semua yang akan dilakukan ini dapat kembali ke petani.

“Kita akan menjual pupuk dengan harga yang mereka (petani) beli. Bukan hanya di sawit tapi juga di padi dll,” jelas Emir Mavani.

Andapun lahan yang dibutuhkan kata dia sekitar setengah hektar jika lokasi pabrik dan lahan kelapa sawit berdekatan.

Namun jika berjauhan, membutuhkan 4-5 hektare. Dia juga mengingatkan pentingnya branding untuk bisa mengekspor ke Eropa.

Kedua perusahaan plat merah tersebut kompak melaksanakan proyek turunan dari konsep penerapan transisi sirkuler menuju ekonomi perkebunan regenerative net zero (CE2RA).

Salah satu turunan (CE2RA) adalah pengelolaan limbah industri kelapa sawit dengan tujuan menekan dampak negatif terhadap pencemaran zat carbon di udara oleh gas metana yang dihasilkan oleh limbah industri kelapa sawit.

Dengan cara memaksimalkan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan produk turunan berupa pupuk untuk kebutuhan perkebunan dan pertanian.

PTPN dan PT SCI akan bekerjasama dalam pembibitan dan penanaman serta pembangunan pabrik kelapa sawit di lahan PTPN dan lahan potensi lainnya.

Mengingat belum terpenuhinya kapasitas kebutuhan pabrik yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan ditengah besarnya potensi sumber tanaman dan daya dukung lahan yang ada.

Pertemuan ini, dirancang untuk memperkenalkan koordinator investor bernama Dato’ Mohd Emir Mavani Abdullah yang akan menjadi simpul investasi global untuk mendukung kerjasama ini, serta menghubungkan atau mengerucutkan secara teknis implementasi kerjasama secara efisien dan taktis.

Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) Dr. Machmud Achmad, Kepala PTPN 1 Regional 8 Desmanto, Dato’ Mohd Emir Mavani Abdullah selalu investor, Kabag Tanaman Musfachruddin, dan Direktur Pengembangan Usaha Dr. Aerin Nizar. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan