Baginya, ini merupakan ancaman serius terhadap kontrol dan kritik terhadap kebijakan kesehatan yang dapat berdampak buruk pada masyarakat.
"Saya juga bukan siapa-siapa, hanya satu dari nakes yg saat ini masih berani menyampaikan kritik, terutama tentang kebijakan kesehatan," tukasnya.
Sebagai seorang dokter, Eva merasa tidak mampu memikirkan konsekuensi dari kebijakan kesehatan yang dapat mempengaruhi nyawa manusia jika dibuat tanpa adanya kontrol dan kritik yang memadai.
Baginya, negara tidak boleh melakukan bisnis dengan rakyatnya di bidang kesehatan dan pendidikan.
Eva menekankan, kesehatan harus diutamakan sebagai hak dasar masyarakat, bukan sebagai ladang bisnis bagi pihak-pihak tertentu.
"Negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Kesehatan tidak boleh menjadi ladang bisnis siapapun," tandasnya.
Eva bilang, polemik yang terjadi mengingatkan bahwa semua harus berjuang maksimal saat ini, sebelum nanti perjuangan semakin berat jika sudah terlambat.
"Apapun itu sudah digariskan oleh Allah SWT, tugas kita hanya berusaha dan berdoa padanya sampai titik akhir. Semoga Allah beri kita pemimpin yang amanah, yang membawa bangsa dan negara ini menjadi aman damai, adil dan sejahtera," kuncinya.
(Muhsin/fajar)