Ia mencontohkan, sebagaimana para pecinta yang sedang dimabuk arak cinta, hubungan cinta dengan Tuhan begitu indah hingga tak ingin dilihat yang lain. Hanya ada Engkau dan saya.
"Karena itu, bila ibadah kita masih suka dipertontonkan maka kita belum mencapai hubungan yang mesra dengan Tuhan. Bisa jadi ibadah kita masuk dalam perangkap setan yang ditiupkan dalam dada kita sikap ujub," tegasnya.
Terakhir ia berpesan, sudah seyogyanya di bulan puasa yang hening dan syahdu ini, meningkatkan kualitas cinta pada Tuhan dengan menjadikan ibadah sebagai tuntutanan dan cinta, bukan menjadi tontonan. (Pram/fajar)